“Corona” Aku Tak Menyerah, Kisah Pedagang Gorontalo Bertahan di Manado

Rumah Makan Jil-sya’
Rumah Makan JIL-SYA. (Foto: Andi 60DTK)

60DTK, Manado – Suasana Kota Manado pada malam itu tak seperti biasanya. Tak banyak lagi aktivitas manusia di luar rumah, hanya ada beberapa saja motor dan mobil yang terlihat lalu lalang. Padahal, waktu baru menunjukkan pukul 23.15 WITA. Ini sudah berlangsung sejak pandemi Covid-19.

Di sudut Pasar 45 Manado, ada satu rumah makan yang masih buka. Rumah makan dengan 10 orang pelayan itu milik Ais Tane (35), warga Gorontalo, di Desa Bulota, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Rumah makan milik Ais ini diberi nama ‘Rumah Makan JIL-SYA’

“Mari pak,” sapa seorang pelayan kepada Reporter 60DTK.

Usaha rumah makan ini telah dikelola oleh Ais sejak Lima tahun lalu. Jauh sebelumnya, usaha itu dikelola oleh orang tuanya yang merantau dan sudah tinggal di Kota Manado selama 35 tahun.

Rumah Makan Jil-sya’
Rumah Makan JIL-SYA. (Foto: Andi 60DTK)

“Tempat ini kami sewa, dibayar ke pengelola pasar. Setiap tahun kurang lebih 60 sampai 70 juta. Kalau di Manado, mau beli sendiri (bangunan tempat jualan) miliar ini,” kata Ais saat berbincang-bincang, Rabu (10/02/2021).

Sambil menyuguhkan hidangan jualannya, Ais mulai menceritakan awal mula usahanya yang laris manis. Namun berubah drastis sejak Covid-19 melanda indonesia, tak terkecuali di Manado. Karena tak ada pendapatan, ia sempat gulung tikar, menutup rumah makannya sementara waktu. Mau tak mau harus bangkit, mulai dari nol lagi.

Baca Juga: Operasi Lalu Lintas Sistem Stasioner di Kota Gorontalo Dihentikan Sementara

“Selama Covid-19 ruginya lebih banyak ruginya daripada untungnya, untungnya karyawan juga tidak meminta lebih soal gaji. Dorang bilang daripada cuman badiam, lebe bae usaha ini tetap bajalan, meskipun gaji turun,” jelas Ais sambil mengelus dada.

Ais juga mengaku, dalam tiga bulan terakhir ini dirinya telah berpikiran untuk kembali ke Gorontalo, membuka usaha yang sama. Akan tetapi, rencana tersebut belum kunjung terealisasi hingga saat ini.

“Kalau mau buka usaha baru itu memang susah, mau cari pelanggan itu susah, dan pasti itu. Sehingganya belum jadi. Tapi semoga kondisi saat ini akan kembali normal, harapan saya terakhir itu saja,” harapnya.

Pos terkait