60DTK-GORONTALO – Guna menghindari pelanggaran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) mengeluarkan aplikasi Sistem Pengawasan Pemilihan Umum (Siwaslu) berbasis android.
Namun, ada masalah baru yang muncul. Karena belum semua daerah di Indonesia, khususnya Gorontalo, sudah tersentuh oleh jaringan telekomunikasi, penggunaan Siwaslu ini masih mengalami kendala.
Baca juga : Menghitung Hari, Bawaslu Maksimalkan Pengawasan Pemilu 2019
Bahkan hingga kini masih ada sebanyak 377 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Gorontalo yang mengalami gangguan jaringan telekomunikasi ini. Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo, Jaharudin Umar, Rabu (10/04/2019).
“Di kota Gorontalo itu ada 544 TPS, dan semuanya aman dalam penggunaan aplikasi Siwaslu ini. Tapi untuk di luar Kota Gorontalo, ada 377 TPS yang belum ada jaringan telekomunikasi,” ungkap Jaharudin Umar kepada anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Gorontalo dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) penyelesaian sengketa Pemilu 2019.
Ia juga mengungkapkan, di Kabupaten Pohuwato sendiri, dari 11 kecamatan masih ada beberapa desa yang belum ada jaringan telekomunikasi.
“Di Pohuwato itu ada hampir 11 kecamatan, namun ada satu sampai dua desa yang tidak ada jaringannya,” ujar Jaharudin.
Menyikapi hal ini, Jaharudin mengungkapkan Bawaslu Provinsi Gorontalo akan menurunkan beberapa pengawas desa yang akan berkeliling secara mobile guna menjadi perantara informasi.
“Jadi, solusi yang bisa kita ambil sementara adalah, nanti kita akan menempatkan teman – teman pengawas desa yang ada di TPS – TPS secara mobile.” tutup Jaharudin.
Pewarta : Fajar Adiputra
Editor : Nikhen Mokoginta