Adu Cekcok dengan Warga, Lurah Tawangsari Blitar Dinilai Tidak Adil Menyalurkan BST

Ricuh
Lurah Tawangsari, Mujito saat Memberikan Penjelasan Kepada Warganya yang Memprotes penyaluran BST yang Dianggap Tidak Transparan. (foto: Hariadi)

60DTK, Blitar – Pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum Kabupaten Blitar Ricuh. Lurah dinilai warga tidak adil dalam penyaluran BST tersebut.

Deni Saputra Perwakilan salah satu wargap mengaku, Pembagian BST ini dinilai tidak adil. Pasalnya seperti pembagian ini yang mendapatkan bantuan rata rata orang yang mampu. Ia sebagai warga Tawangsari yang terdampak Covid 19 malah dibiarkan.

Bacaan Lainnya

“Kami menilai Kepala kelurahan Tawangsari tidak trasparan dalam pembagian BST ini. Kami Warga Tawangsari menuntut agar Kepala Kelurahan Tawangsari Kecamatan Garum mundur,” kata Salah Satu  perwakulan Warga Tawangsari Selasa (9/6/2020).

Baca Juga: Polres Blitar Dan TNI Bersinergi Bantu Warga Terdampak Covid-19

Lebih lanjut Deni menambahakan, warga sudah mengagap bahwa lurah Tawang Sari tidak tranparan dalam pendistribusian bansos dari kementrian untuk warga yang terdampak wabah virus corona.

“Seperi yang kami ketahui saja, sekitar dua ratus enam puluh warga mendapatkan dana bansos sebesar 600 ribu. Warga menilai sebanyak 260 orang tersebut 60 puluh orang lainya sudah meningal dan pindah domisilin. Jika seperti ini apakah lurah tersebut bisa diangap jujur?,” tegasnya.

Baca Juga: Anggota Sub Selopuro Kodim 0808 Blitar Serahkan Bantuan Sembako

Saat dikonfirmasi, Lurah Tawangsari, Mujito, mengatakan,bahwa data yang menerima bandos BST tersebut sudah dari kementrian. Pihak kelurahan hanya melakukan penyaluran yang langsung di berikan kepada penerima BST tersebut.

“Kami tidak data, kami hanya memfasilitasi pihak pos untuk menyerahkan bantuan tersebut, sedangan warga tersebut nenuntut agar warga lainya diberikan bantuan tersebut, semua kami usahakan tapi yang menetukan kemensos,” kata Kepala Kelurahan Tawangsari Garum.

Warga menuntut agar pihak kelurahan lebih selektif dan trasparan dalam mendata masyarakat yang terdampak pandemi corona. Selain itu, warga juga menuntut agar  penerima BST benar benar layak. Supaya bantuan tersebut tidak menjadi polemik seperti saat ini.

 

 

Pewarta: Achmad Zunaidi, Hariadi

Pos terkait