60dtk – Palu: Pagi tadi ribuan pengungsi yang ingin keluar dari Palu, memenuhi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Selasa (01/102018).
Kepadatan yang terjadi, di akibatkan trauma yang dialami oleh sebagian pengungsi, dan ingin sesegera mungkin keluar dari lokasi bencana. Trauma tersebut menjadi gangguan mereka selama berada di Palu.
Sampai dengan saat ini pasca Gempa yang terjadi pada Jumat kemaren, Penerbangan di Bandara Sis Al-Jufri belum di buka untuk Komersil karena masih dalam masa pemulihan. Dan hanya bisa di lalui oleh Pesawat Hercules milik TNI AU untuk mengevakuasi Pengungsi di Lokasi Bencana.
Pihak TNI sendiri harus kerja keras, karena sebelumnya pengungsi membludak di Bandara Sis Aljufri. “Kami sudah mengatur dan menertibkan pengungsi yang ingin berangkat dengan Pesawat Hercules. Pihak Kami tak mau Kejadian Chaos kemarin terjadi lagi, akibat tidak bisa tertib.” Ungkap David Anjar Paskas AU kepada awak 60dtk.com.
Menurut David sendiri Penerbangan Hercules di buka setiap hari semenjak Gempa melanda Palu, dan akan tidak melakukan penerbangan pada Pukul 17.00 – 18.00 WITA.
“kami sehari terbang 8 kali Sorti setiap hari, dan kapasitas Hercules hanya bisa 180 – 200 orang di dalamnya. Dan khusus pengungsi yang membawa barang, di imbau agar tidak membawanya, karena terlalu over bisa membahayakan keselamatan kita juga.” Terangnya.
Ia pun menambahkan Sampai saat ini, Bandara Mutiara Sis Al-jufri masih di padati para pengungsi korban gempa. Dan Hercules sendiri akan selalu beroperasi sampai keadaan dinyatakan pulih dan stabil. (rds/zm)