60DTK – KABGOR – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo mengatakan, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD – P) Tahun 2019, pemerintah daerah baru saja menambah anggaran untuk pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Gorontalo menjadi 4 miliar.
Besaran anggaran untuk pendidikan dan PKBM itu diungkapkan Nelson pada pembukaan kegiatan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C di Aula PKBM Yayasan Taman Cendekia, Desa Balahu, Kecamatan Tibawa, Senin (12/08/2019).
Baca juga : Mulai Saat Ini, Masyarat Yang Demo Ke DPRD Kota Akan Diberi Konsumsi
“APBD – P sebesar 4 miliar itu untuk pendidikan di Kabupaten Gorontalo, termasuk di situ untuk PKBM,” ujar Nelson.
Terkait hal itu, Nelson mengaku sejak 2015 lalu ketika Ia resmi menjabat sebagai Bupati, hal pertama yang terus Ia dorong adalah peningkatan sumber daya manusia. Menurutnya, jika manusia tidak berkembang maka berbagai aspek seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan berbagai aspek lainnya tidak akan berkembang.
Untuk itu, kata Nelson, guna mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, ada dua lembaga sekolah yang terus Ia kembangkan. Pertama, sekolah – sekolah formal yang saat ini terus berusaha dibenahi, bahkan ada beberapa yang gratis, kecuali sekolah – sekolah swasta. Kedua, PKBM dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
“Kalau masyarakat tidak sekolah di sekolah formal, maka di sini disediakan paket A, B, dan C. A itu paket untuk Sekolah Dasar, B Sekolah Menengah Pertama, dan C Sekolah Menengah Atas,” imbuh Nelson.
Ia menambahkan, ijazah sekolah paket C bisa juga digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat universitas. Artinya, selalu ada peluang untuk maju asalkan ada kemauan dari masyarakat.
“Yang terpenting itu tidak perlu malu. Kalau malu akan tertinggal. Maka tinggalkan malu itu demi pendidikan,” ujar Nelson.
Lebih jauh, Mantan Rektor UMGO itu menjelaskan, bagi masyarakat yang mengikuti pendidikan paket A, B, dan C tidak hanya sekadar mendapat ijazah, namun juga keterampilan dan kecakapan hidup atau life skill.
“Siswa perempuan yang punya hobi menjahit telah disediakan tempat di sini, tergantung maunya apa dan kalau sudah ada keterampilan maka itu menjadi modal hidup,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikkbud, Abd. Waris mengatakan, jumlah masyarakat yang mengikuti masing – masing paket ini cukup banyak, di antaranya paket A sebanyak 30 orang, paket B 40 orang, dan paket C sekitar 85 orang. Sementara untuk kelas jauh yang berada di Desa Limehu, Kecamatan Tabongo sebanyak 25 orang, Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa 18 orang, dan Desa Labanu 20 orang.
“Dan untuk siswa PAUD Cendekia untuk life skill menjahit yakni 17 orang, dan Kerawang 15 orang, sehingga totalnya ada 32 orang,” tutupnya. (rls/Andi)
Sumber : Humas Pemkab Gorontalo