60DTK – Trenggalek : Pemerintah Kabupaten Trenggalek melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani kasus corona (covid-19).
Hal itu terungkap usai Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengikuti telemeeting bersama dengan beberapa jajaran kementerian yang dimoderatori oleh Kementerian Dalam Negeri (Mendagri), Selasa (07/04).
Saat dikonfirmasi, Nur Arifin mengatakan hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan APD. Selan itu, langkah ini diharapkan bisa membantu ekonomi para pelaku UMKM di tengah-tengah pandemi corona saat ini.
“Arahan ini kita akan pilah-pilah, mana yang akan kita kontak industri di daerah lain. Namun, dalam Kabupaten Trenggalek kita juga ingin APBD kita mengenerate untuk kebutuhan kita sendiri,” ujar Nur Arifin, Rabu (08/04/2020).
Untuk menindaklanjuti intruksi Mendagri itu, Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan segera melakukan pendataan terhadap UMKM salah satunya ialah UMKM Padat Karya. UMKM ini nantinya akan memproduksi komponen APD cover all.
“Jadi UMKM ini kita akan data untuk dipersiapkan bisa memproduksi seperti APD level tiga yang komersil. Tetapi yang sederhana seperti masker level satu, kemudian yang pakai aprone dengan standar-standar yang kita supervisi,” jelasnya.
Sementara itu untuk kebutuhan cover shield, pemerintah daerah akan melibatkan bengkel las. Sebab, kebutuhan APD tidak hanya difasilitasi kepada tenaga medis. Melainkan juga kepada petugas lapangan.
“Kemudian orang yang menjaga zona physical distancing. Karena ada yang positif, maka kita juga butuh APD. Kalau bisa nanti teman-teman UMKM bisa produksi,” tutup bupati.
Pewarta : Hardi Rangga