Buruh Asal Karangsono yang Diduga Meninggal Karena Covid-19, Ternyata Hanya Serangan Jantung

(Foto - Suara.com)

60DTK-Blitar: Pihak keluarga buruh bangunan asal Desa Karangsono, Kabupaten Blitar, IS (50), yang meninggal di Jakarta, Minggu (29/03/2020) kemarin, menolak keras pemberitaan terkait IS yang diduga meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Penolakan ini disampaikan melalui akun facebook Dian Rahmawati. Dian yang diketahui merupakan keponakan IS tersebut menulis di laman facebook-nya, bahwa pamannya meninggal bukan karena sudah terpapar Covid-19, melainkan hanya karena masuk angin.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Diduga Terpapar Corona, Pria Asal Kabupaten Blitar Ini Meninggal Dunia Di Jakarta

“Saya dari pihak keluarga meluruskan tentang pemberitaan, om saya yang meninggal dunia di Jakarta bukan karena terindikasi Covid-19, melainkan karena hanya masuk angin,” tulis Dian.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Karangsono, Tugas Nanggolo pun membeberkan, berdasarkan keterangan pihak RS MH Thamrin Bekasi yang menangani IS, korban memang dinyatakan meninggal saat sedang dilarikan ke rumah sakit, yang disebabkan oleh serangan jantung.

Baca juga: Warga Karangsono Tak Perlu Cemas Dengan Pemulangan Warga Yang Diduga Meninggal Karena Covid-19

11 orang yang akan dikarantina, saat mendapat arahan dari petugas kesehatan Puskesmas Kanigoro, Senin (30/03/2020). (Foto – Istimewa)

“Dari keterangan tertulis sekitar pukul 5.50 WIB, IS dinyatakan meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit, dan dikatakan ini karena serangan jantung,” ungkap kepala desa yang akrab disapa Bagas itu, saat dihubungi awak media 60dtk via telepon.

Meski begitu, Bagas menegaskan, sebagai sikap jaga – jaga dalam langkah pencegahan penyebaran Covid-19 yang memang sedang merebak di Indonesia saat ini, pihaknya tetap berusaha menyikapi jenazah dengan standar protokol kesehatan yang sudah diberlakukan.

Baca juga: Kendaraan Yang Datang Ke Kabupaten Blitar Lewat Selorejo Hari Ini Disemprot Disinfektan

“Tak terkecuali 8 orang yang ikut mengantar pulang, dan ternyata tambah 3 orang lagi dari warga Desa Gogodeso yang diketahui juga rekan kerjanya selama di Jakarta,” tutup Bagas.

 

Pewarta: Achmad Zunaidi

Pos terkait