60DTK, Gorontalo – DPRD Provinsi Gorontalo sangat menyayangkan setiap tahun penerimaan siswa baru SMA di Kota Gorontalo terus mengalami masalah. Tak lain masalah itu terdapat pada mekanisme penerimaan siswa, dalam hal ini pengaturan zonasi.
Hal ini pun dibuktikan dengan banyaknya orang tua siswa yang mendatangi langsung kantor DPRD Provinsi Gorontalo untuk mengelukan masalah tersebut, yang dinilai sudah tak sesuai dengan sistem penerimaan jalur zonasi. Hal ini pun rupanya harus benar-benar menjadi perhatian dinas terkait.
“Kemudian kita sepakati bahwa sistem zonasi itu harus tunggal. Artinya tidak boleh lagi ada kriteria lain atau parameter lain, misalnya kriteria lain prestasi, indikator, atau pun beberapa parameter. Inilah yang mengakibatkan mereka yang dekat dengan sekolah tidak lulus,” tegas Ketua Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, AW Thalib, Senin (3/07/2023).
Bahkan ada beberapa orang tua siswa mengeluhkan rumahnya yang hanya berbatasan langsung dengan pagar sekolah, tidak terterima di sekolah itu.
Sehingganya hal ini, lanjut AW Thalib, harus menjadi perhatian dinas terkait, agar dapat dilakukan perbaikan, baik itu dalam hal data calon siswa maupun aplikasi yang digunakan untuk menerima para calon siswa baru.
“Bahkan ada yang berbatasan pagar tidak lulus, ini kan sudah keterlaluan, ya. Yang jelas bahwa ini perlu dilakukan evaluasi, peninjauan kembali kebijakan itu, dan sekali lagi kita menyarankan sistem zonasi dengan sistem pemilihan tunggal, tunggalnya adalah zonasi yang tidak lagi melihat pada kriteria lain,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman