Dinas Ketahanan Pangan Gorontalo Ikut Rakor Bapanas Soal Ketersediaan Jagung

Suasana rapat koordinasi Badan Pangan Nasioanl (Bapanas) RI dengan sejumlah stakeholder yang berlangsung di Hotel Arya Duta Jakarta, Senin (21/8/2023). Foto: Humas DKP Gorontalo.

60DTK, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Gorontalo mengikuti rapat koordinasi (rakor) yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI di Hotel Arya Duta Jakarta, Senin (21/8/2023).

Diketahui, rapat koordinasi tersebut digelar untuk menjaga ketersediaan jagung serta memastikan produksi jagung nasional tahun 2023 ini tetap aman, khsusnya di daerah-daerah yang terkenal sebagai penghasil jagung.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gorontalo, Ramdan Pade mengungkapkan, ada beberapa poin penting yang Ia paparkan dalam rakor kali ini. Salah satunya mengenai stok jagung di gudang pengumpul.

“Saat ini ada stock jagung di gudang pengumpul sebanyak 18.500 ton,” beber Ramdan.

Ramdan menambahkan, jumlah tersebut bisa bertambah lebih banyak. Sebab pada periode agustus-desember 2023 ini, produksi jagung Provinsi Gorontalo diprediksi bisa mencapai lebih dari 400.000 ton.

“Prediksi bulan agustus sampai dengan bulan desember nanti produksi sebanyak 425.000 ton,” tandasnya.

Sebelumnya, hal ini juga menjadi arahan Kepala Bapanas RI, Arief Prasetyo Adi. Saat memberikan sambutan, Ia meminta daerah penghasil jagung agar terus menjaga hasil produksi. Harapannya, upaya ini dapat menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan jagung dalam enam bulan ke depan.

“Dalam rangka stabilisasi dan ketersediaan jagung selama 6 bulan kedepan, kami berharap agar seluruh daerah penghasil jagung supaya melakukan upaya-upaya untuk menjaga produksi,” pinta Arif saat memberikan sambutan.

Tak sampai disitu, Ia juga meminta setiap daerah supaya memberikan laporan atau data yang akurat secara kontinue kepada Bapanas. Hal ini, kata Arif, bakal menjadi dasar pengambilan kebijakan terhadap ketersediaan jagung.

“Kemudian juga bagi daerah-daerah penghasil jagung bisa mendistribusikan sebagian produksinya ke tempat-tempat defisit jagung dengan menggunakan dana fasilitas distribusi pangan di Bapanas RI,” tandasnya. (adv/and)

Pos terkait