60DTK – Gorontalo: Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Gorontalo mensosialisasikan pemanfaatan internet sehat, cerdas dan kreatif yang dikemas dalam diskusi terpumpun yang berlangsung di kampus STIA Bina Taruna, Sabtu (24/08).
Diskusi terpumpun yang berlangsung dua jam tersebut, dihadiri oleh 150 mahasiswa baru (Maba) STIA Bina Taruna baik regular maupun kelas ekstensi. Mereka antusias menerima pembekalan dari narasumber dari anggota KPID Gorontalo, Ach Risa Mediansyah.
Risa menjelaskan, etika berinternet secara sehat merupakan kebutuhan utama yang harus diketahui semua pihak agar tidak terjerumus pada pelanggaran seperti pornografi, penyebaran hoax, kebencian, atau lainnya.
“Pembekalan internet sehat ini sangat cocok dilakukan kepada mahasiswa baru. Karena pada masa ini, hampir sebagian besar waktu mereka terhubung dengan dunia internet”, jelas Risa.
Risa juga menekankan akan bahaya hoax yang memiliki implikasi hukum maupun sosial. Selain itu, Ia juga mengarahkan para maba untuk bijak dalam penggunaan media sosial.
Kepala Seksi Saluran Komunikasi Publik Leisyawati Ali mengungkapkan, dalam pemanfaatan internet banyak kepentingan yang dilakukan, mulai dari kebutuhan pendidikan, bersosial media, hingga mencari hiburan. Semua di sediakan dalam jaringan internet yang saling terhubung.
Leisyawati menyebut, penerimaan mahasiswa baru di STIA Bina Taruna merupakan momen yang tepat untuk mensosialisasikan salah satu program Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik, yaitu memasyarakatkan penggunaan internet sehat dan kreatif di kalangan generasi milenial.
“Kami berterima kasih kepada Ketua Yayasan STIA Bina Taruna Gorontalo yang telah memberi kesempatan Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, melakukan sosialisasi kepada mahasiswa baru. Semoga materi yang diberikan bermanfaat untuk mahasiswa baru”, ucap Leisyawati.
Sementara itu, Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STIA Bina Taruna Fauzi, mengapresiasi Dinas Kominfo dan Statistik yang telah memberikan materi pemanfaatan internet sehat, cerdas dan kreatif pada pengenalan kegiatan akademik maba tersebut. (rls/adv)
