DKP Gelar Rakor Kesiapsiagaan Krisis Pangan

Suasana rapat koordinasi kesiapsiagaan krisis pangan yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo di Rumah Makan Pojok Rasa, Kota Gorontalo, Senin (6/11/2023). (Foto: Humas DKP Gorontalo)

60DTK, Kota Gorontalo – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi kesiapsiagaan krisis pangan dengan sejumlah stakeholder. Rapat ini berlangsung di Rumah Makan Pojok Rasa, Dulomo Selatan, Kota Gorontalo, Senin (6/11/2023).

Adapun beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang hadir pada kegiatan tersebut di antaranya Dinas Pertanian (Distan), Badan Penelitian, Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Selain itu, ada juga Badan Pusat Statistik (BPS) serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Gorontalo.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade mengatakan, rapat ini dilaksanakan menyusul adanya informasi kelangkaan beras di pasaran. Menurut Ramdan, rapat ini sangat penting agar pihaknya bisa mendapat data ketersediaan, distribusi, dan konsumsi masyarakat.

“Misalnya, kalau produksi panen atau luas tanam menurun, pasti akan berdampak pada ketersediaan. Data seperti ini yang ingin kita dapatkan,” kata Ramdan.

Ia menambahkan, data terkait pangan ini penting supaya pemerintah daerah tidak salah mengambil kebijakan dan bisa melakukan antisipasi dini. Menurutnya, berbicara masalah data memang tidak selalu benar-benar pasti, namun setidaknya bisa menggambarkan kondisi di lapangan.

“Untuk itu, data harus dianalisa dengan baik, berulangkali, sampai ada keyakinan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia berharap pertemuan kali ini dapat menghasilkan sesuatu, baik mengenai data ketersediaan beras hingga langkah-langkah yang bisa ditempuh pemerintah daerah untuk meminimalisasi krisis pangan.

“Contoh, kalau Gorontalo memang akan mengalami krisis pangan, kita bisa meminta ketersediaan beras dari daerah lain dengan menyubsidi transportasi, supaya harganya nanti masih bisa dijangkau oleh masyarakat,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait