60DTK, Bone Bolango – Penjabat Gubenur Gorontalo, Ismail Pakaya menunjuk Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Gorontalo sebagai koordinator penanganan tengkes (stunting) dan kemiskinan ekstrem.
Ismail Pakaya meyakini bahwa Dinas Ketahanan Pangan merupakan organisasi perangkat daerah (OPD) yang paling tepat untuk mengoordinir dua program tersebut dibanding instansi lainnya.
“Ini nanti akan ada rakor kemiskinan di BAPPPEDA, saya akan umumkan koordinator kemiskinan ekstrem ada di Dinas Ketahanan Pangan. Mau ada SK, tidak ada SK, akan saya umumkan,” kata Ismail saat menggelar rapat koordinasi di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Kamis (22/06/2023).
Lebih lanjut, Ismail meminta Dinas Ketahanan Pangan untuk mejalankan dua tugas yang ada dengan baik. Mengenai alokasi anggaran, masih akan ditinjau kembali. Dari peninjauan itu, akan diketahui apakah perlu diberikan tambahan anggaran atau hanya mengoordinir OPD lain yang memiliki anggaran.
Menanggapi hal ini, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Dharmawaty Bokings mengatakan bahwa pihaknya segera mengoordinasikan program penanganan tengkes dan kemiskinan ekstrem dengan dinas dan instansi terkait lainnya.
“Intervensi terhadap empat ribu anak tengkes akan ditinjau kembali beserta kebutuhan pangan pada masyarakat miskin,” ujarnya.
Dharmawaty menambahkan, pada tahun 2022 lalu, pihaknya telah menangani kurang lebih 1050 tengkes melalui pemberian makanan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA), dan program one day one egg dalam waktu tiga bulan.
“Mengenai intervensi kemiskinan ekstrem, ini akan akan kami pilah dulu, akan kami koordinasikan dengan BAPPEDA ataupun Dinas Sosial terhadap datanya, sehingga kita tahu jenis bantuan apa yang dibutuhkan masyarakat dengan kemiskinan ekstrem,” tandas Dharmawaty. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
