60DTK, Kabupaten Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggandeng instansi lintas sektor dalam penyusunan data indikator Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), atau Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade mengatakan, intansi yang terlibat meliputi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), hingga Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Karena kami ingin mendapatkan data yang akurat, maka sangat penting untuk melibatkan organisasi perangkat daerah atau instansi lainnya (lintas sektor),” jelas Ramdan usai menutup acara ground check data small area estimation (SAE), Rabu (23/08/2023).
Ramdan mengatakan, data FSVA penting bagi pihaknya karena nantinya bakal menjadi dasar pemberian rekomendasi terkait dengan upaya penanganan daerah-daerah yang rentan dan rawan pangan di Provinsi Gorontalo.
“Kalau data hanya asal-asal, takutnya nanti rekomendasi kami tidak akan sesuai dengan kondisi atau fakta yang ada di lapangan,” jelas Ramdan.
Lebih lanjut, Ia berharap instansi-instansi ini bisa berkomitmen untuk memberikan data yang mereka miliki dengan tepat waktu serta benar-benar akurat.
“Data FSVA ini akan direkap, nanti pada bulan Desember baru diolah. Setelah itu bakal ditampilkan di tahun berikutnya alias 2024,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Pangan Kabupaten Gorontalo tersebut juga dihadiri oleh Tim Bapanas RI, yakni Jayadih dan Lintang Dewi Maheswari, serta perwakilan BPS, Idha Sahara dan Dwi Prastiwi. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
