60DTK, Kota Gorontalo – Tahun 2024 ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo akan memasifkan gerakan menanam cabe rawit (rica) di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK se-Provinsi Gorontalo.
Gerakan menanam cabe ini telah dimulai dari SMK Negeri 4 Gorontalo, Kamis (1/02/2024). Di sekolah ini, mereka menyerahkan bantuan sejumlah bibit cabai yang akan ditanam oleh pihak sekolah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade mengatakan, gerakan menamam cabae di sekolah merupakan kolaborasi program antara Dinas Ketahanan Pangan dan PKK Gorontalo. PKK ada program goes to school, sementara Dinas Ketahanan Pangan punya program sekolah menjaga inflasi dan siswa peduli terhadap lingkungan.
“Untuk tahap pertama ini, kami akan menyalurkan kurang lebih 2.500 bibit cabai di 15 sekolah. 10 sekolah di Kota Gorontalo, sementara lima lainnya di setiap kabupaten. Kenapa paling banyak di kota? Karena barometer inflasi itu di sana,” ungkap Ramdan.
Ramdan menjelaskan, tujuan dari program ini tidak lain untuk menekan angka inflasi di Gorontalo pada waktu-waktu mendatang. Di sisi lain, hal ini juga untuk memberi edukasi kepada siswa, serta mendorong dan menumbuhkan kesadaran masyarakat secara umum supaya ikut menanam cabe di pekarangan rumah atau lahan kosong.
Cabe sendiri dipilih karena komoditas ini dinilai seringkali menjadi salah satu pemicu naiknya angka inflasi di Gorontalo selama ini, di samping beras, rempah-rempah, daging, dan bahan pokok lainnya.
“Cabai mahal itu salah satunya karena produksi yang kurang. Jadi kami mencoba untuk menyediakan cabai di tingkat sekolah,” jelasnya.
Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ismail Bau menambahkan, proses perawatan tanaman cabe ke depan akan diawasi oleh Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
“Kami berkolaborasi dengan Dinas Pertanian untuk mengawasi pertubuhan cabai ini hingga berproduksi. Mereka akan memberikan penyuluhan bagaimana cara merawat yang baik agar hasil produksinya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Ismail meyakini, jika cabe yang ditanam ini sudah berproduksi, paling minimal akan membantu rumah tangga dari para siswa dalam memenuhi kebutuhan cabe dalam waktu tertentu. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga