Festival Tumbilotohe di Kabgor Ditiadakan

Di Kabupaten Gorontalo, Pasar Mingguan Ditutup saat PSBB
Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo saat mengikuti rapat dengan unsur Forkopimda Provinsi Gorontalo, Minggu (03/05/2020). Foto : Humas/Kominfo.

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, kembali menegaskan peniadaan tumbilotohe di Kabupaten Gorontalo pada Ramadan 1441 H ini.

“Saya tegaskan, tidak ada festival tumbilotohe. Kita berharap, malam hari itu kita (red: masyarakat) istirahat,” tegas Nelson, Senin (11/05/2020).

Bacaan Lainnya

Memang, dalam beberapa kesempatan, hal ini sudah berulang kali Ia sampaikan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19, khususnya di daerah setempat.

Baca juga: Dilema Pedagang Pasar Mingguan Kabgor: Patuhi Aturan Atau Penuhi Kebutuhan

“Ini semua demi rakyat, bukan pemerintah, supaya selamat dari corona ini,” tegas bupati bergelar profesor itu.

Tumbilotohe sendiri merupakan salah satu kegiatan semarak Ramadan yang rutin dilaksanakan di Gorontalo, baik tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota, menjelang akhir Ramadan. Biasanya, kegiatan tersebut juga diisi dengan berbagai macam lomba keagamaan (Islam).

Selain tumbilotohe, ada beberapa tradisi lainnya juga yang sudah tidak dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo, untuk menghindari penyebaran Covid-19 di kalangan masyarakat. Tradisi-tradisi tersebut di antaranya, malam qunut, dan pasar senggol (pasar malam).

Baca juga: Nelson Laporkan Anggaran Penanganan Covid-19 Kabgor Ke KPK RI

Dua kegiatan ini biasanya dimulai pada petengahan bulan suci Ramadan, tepatnya pada malam ke-16. Hanya saja, malam qunut berlangsung selama tiga hari, sedangkan pasar senggol sampai akhir Ramadan, atau hingga malam Idul Fitri. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait