Gaungkan Pariwisata Gorontalo Berkelas, Dinas Pariwisata Gandeng BPPG

Gaungkan Pariwisata Gorontalo Berkelas, Dinas Pariwisata Gandeng BPPG
Kepala Badan Penghubung Provinsi Gorontalo (dua kiri) saat menerima Kadis Pariwisata Rifli Katili di Kantor BPPG, Jakarta Timur, Selasa (27/10/2020). (Foto: Alfred/Humas).

60DTK, Gorontalo – Dalam rangka menggaungkan Pariwisata Gorontalo Berkelas, Dinas Pariwisata menggandeng Badan Penghubung Provinsi Gorontalo (BPPG) di Jakarta. Gagasan ini untuk mendukung visi pemerintah provinsi menjadikan pariwisata Gorontalo yang mendunia.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili mengatakan, konsep Pariwisata Berkelas yang diusung tidak identik dengan bangunan fisik destinasi yang mewah.

Bacaan Lainnya

Tidak identik juga dengan paradigma lama membangun pariwisata dengan infrastruktur. Berkelas dalam arti menonjolkan keunikan alam, fauna dan budaya yang ramah bagi wisatawan.

“Tidak selamanya berkelas itu fasilitas mewah, tapi bisa jadi yang antik itu berkelas. Arah pariwisata kita tahun 2021 akan ke sana. Penguatan kita pada potensi dan keunikan yang ada sambil juga membenahi kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata,” jelas Rifli, Selasa (27/10/2020).

Rifli mencontohkan destinasi hiu paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Bone Bolango. Hiu Paus di Gorontalo menurutnya yang paling mudah diakses wisatawan dengan biaya paling murah dibandingkan dua destinasi serupa di Indonesia.

“Ada di Kabupaten Berau Kaltim, Teluk Cendrawasih Papua dan di Gorontalo. Di dua tempat itu hiu pausnya di lepas pantai, biayanya besar. Teluk Cendrawasih butuh biaya Rp15 juta hanya untuk melihat hiu paus dari dekat,” ungkap Rifli.

“Di kita jaraknya hanya sekitar 15 meter dari bibir pantai, bawa uang lima ratus ribu Rupiah sudah bisa lihat paus dari perahu, snorkling bahkan sama makan,” imbuhnya.

Destinasi berkelas akan fokus pada geopark pariwisata. Ada 17 geosite potensial yang dikembangkan yang dinilai punya keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati (biodiversity) dan keanekaragaman budaya (cultural diversity).

Obyek wisata pemandian Air Panas Lombongo menjadi salah satu destinasi unggulan. Bangunan fisik kolam renang akan didukung dengan wisata alam dengan potensi lahan lebih kurang 30 hektar. (adv)

Sumber: humas.gorontaloprov.go.id

Pos terkait