60DTK-Nasional: Data sementara Pemerintah Kota Ambon, korban gempa bumi dengan kekuatan 6,8 SR pada Kamis (26/09) lalu mengakibatkan sembilan orang meninggal dunia, 20 lainnya mengalami luka dan dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari liputan6 Sabtu (28/09), data yang dihimpun oleh kepala desa, lurah dan camat di Kota Ambon, sebanyak 173 unit rumah warga yang rusak ringan, 127 unit rusak sedang dan 74 unit rusak parah.
BACA JUGA: Gempa 7,1 SR Ternate Berpotensi Tsunami, 8 Daerah Waspada
Sekretaris Daerah Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru mengatakan, data di atas akan dihimpun dan diverifikasi kembali oleh tim posko bencana (BPBD), Dinas PUPR, Dinas PRKP dan Bappekot.
“Data yang dihimpun akan diverifikasi oleh tim posko bencana di dampingi staf BPBD, Dinas PUPR, Dinas PRKP dan Bappekot”, kata Anthony.
BACA JUGA: Breaking News: Gorontalo Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo
Akibat bencana tersebut, warga yang tinggal di beberapa kecamatan Kota Ambon harus mengungsi ke perbukitan yang lebih tinggi seperti; Kecamatan Nusaniwe (Gunung Nona dan Kudamati), Kecamatan Sirimau (Galunggung dan Hative Kecil), Kecamatan Baguala (Halong dan Lateri, Passo dan Benteng Karang, Kecamatan Teluk Ambon (kawasan Nania Atas, Hunuth, Tawiri Tanah Putih dan Taeno.
BACA JUGA: Setelah Boroko, Gempa Susulan Terjadi Di Atinggola
“Sebagian besar, warga yang mengungsi karena takut tinggal di rumah pada malam hari. Terutama yang tinggal di dekat pantai, sehingga memilih mengungsi ke dataran yang lebih tinggi”, tambah Anthony.
Meskipun sudah dilakukan sosialisasi pascagempa oleh pihak terkait (BPBD, Dinsos dan BMKG), warga tetap masih enggan untuk kembali ke rumanya karena masih adanya gempa susulan yang terjadi. (rds/60dtk)