60DTK – PEMPROV : Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menegaskan bahwa dirinya tidak tergiur dengan penghargaan berbayar. Bagi Rusli, penghargaan harusnya diberikan secara objektif, sesuai dengan realitas serta jelas ukurannya. Ia juga mengaku, tidak terlalu terobsesi dengan penghargaan, yang terpenting bekerja keras, kerja ikhlas dan kerja itu dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Penghargaan itu bonus dari setiap apa yang kita kerjakan. Syukur jika ada yang menilai baik dan menghargai kerja kita. Dinilai buruk atau dikritik juga ya tidak apa – apa untuk perbaikan ke depan,” ungkapnya, Rabu (20/2/2019).
BACA JUGA : Jadi Branding Dispar Gorontalo, Inilah Filosofi Grafis Burung Julang
Terakhir pada Selasa, (19/02/2019) Gubernur dua periode itu menerima pesan singkat tentang tawaran penghargaan di bidang Hak Asasi Manusia (HAM). Rusli menjadi salah satu penerima penghargaan bersanding dengan nama besar lainnya, asal bersedia menyetor uang Rp20 Juta.
“Saya tidak tanggapi, biarin aja. Tawaran seperti ini sudah lama, sudah sering dan dari berbagai organisasi. Kalau saya iyakan semua barangkali sudah menumpuk penghargaan di meja kerja saya,”jelas Rusli melalui pesan WhatsApp
BACA JUGA : Gorontalo Hibahkan Lahan Kanal Tamalate Ke Kementerian PUPERA
Sikap yang sama Ia tularkan kepada para pimpinan OPD dan birokrasi yang Ia pimpin. Ia meminta anak buahnya tidak fokus mengejar penghargaan, tapi fokus bekerja dan memberikan yang terbaik.
Sejak memimpin Provinsi Gorontalo tahun 2012, beragam penghargaan prestisius sudah diraih mantan Bupati Gorontalo Utara itu bersama Wakil Gubernur Idris Rahim dan jajaran birokrasinya. Salah satunya penghargaan opini pengelolaan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 kali berturut – turut dari BPK RI. (rls/rds)