60DTK – Kabupaten Gorontalo: Usai menaklukkan tim Liga 1 Persipura Jayapura pada laga pertama babak 32 besar Piala Indonesia di Gelanggan 23 Januari 1942 pada Senin kemarin (28/1), Persidago kini menjadi sorotan publik sepak bola khususnya di Provinsi Gorontalo.
Pasalnya, perbedaan kasta, pengalaman, mental, hingga komposisi tim begitu mencolok. Tidak heran, banyak pihak yang memprediksi tim Mutiara Hitam akan dengan mudah mengalahkan klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Gorontalo itu.
Parahnya lagi, tim Laskar menara sebutan untuk Persidago, di yakini akan menjadi lumbung gol bagi klub yang sudah beberapa kali pentas di Asia tersebut.
Namun siapa sangka, fakta berbicara lain. Dukungan ribuan suporter serta motivasi dari sang pelatih, mampu membakar semangat tim Persidago untuk membungkam prediksi tersebut. Kekalahan 0-1 saat bertandang ke Gorontalo, membuat Persipura harus memenangkan leg kedua di Jayapura dengan defisit dua gol.
Meskipun hasil positif yang diraih pada leg pertama belum menjamin lolosnya Persidago ke babak 16 besar, namun di balik pertandingan yang menegangkan itu terdapat beberapa fakta menarik.
Bangkitnya Sepak Bola Gorontalo
Kemenangan 1-0 Persidago atas Persipura di Gelanggang 23 Januari 1942 pada Senin Kemarin (28/1), akan tercatat dalam sejarah baru Sepak Bola Gorontalo. Hal tersebut dikarenakan sejak tahun 2010, Persidago turun ke divisi 3 (Liga 3) sebutan sekarang, tim yang di hidupi oleh APBD Kabupaten Gorontalo itu hampir tidak punya kesempatan untuk menghadapi tim besar sekelas Persipura.
Bagi masyarakat Gorontalo sendiri, hasil yang di persembahkan oleh Persidago tidak saja menambah catatan penting di bulan Januari, namun juga sebagai kebangkitan sepak bola Gorontalo. Kado Hari Patriot Ke-77 Dan 19 Tahun Provinsi Gorontalo pada Bulan Januari menyimpan dua catatan penting untuk masyarakat Gorontalo. Betapa tidak, pada tanggal 23 Januari 1942 daerah yang di sebut sebagai Serambi Madinah ini memproklamasikan kemerdekaan.
Setelah 58 tahun kemudian tepatnya tahun 2000, Gorontalo lepas dari Provinsi Sulawesi Utara dan resmi berdiri menjadi satu Provinsi.
Mengingat pada bulan ini menjadi momen peringatan Hari Patriotik ke-77 dan 19 tahun berdirinya Provinsi Gorontalo, kemenangan Persidago di Kandang sendiri menjadi kado yang indah untuk masyarakat Gorontalo.
Jumlah Penonton kembali Membludak
Jauh sebelumnya, Persidago sudah cukup berbicara banyak di pentas sepak bola Nasional. Meskipun saat ini Persidago masih berjuang promosi ke Liga 2, mereka sudah pernah merasakan atmosfer divisi satu dan divisi utama pada tahun 2007. Sayangnya, begitu ketat persaingan sepak bola Indonesia, Persidago harus rela turun tangga. Akibatnya, animo suporter Persidago sendiri juga ikut menurun.
Berkat lolosnya Persidago ke babak 32 besar Piala Indonesia dan berkesempatan menghadapi tim besar Persipura yang di huni beberapa mantan pemain Timnas, Animo itu itu kembali muncul. Hal itu terbukti dari jumlah suporter yang hadir di Gelanggang 23 Januari 1942 pada Senin (28/1) kurang lebih sebanyak 12 ribu orang.
Penulis : Andrianto S/Tr
Editor : Zulkifli M.