Hendra Siap Dukung Pelestarian Tradisi Ketupat Andai Jadi Bupati di 2024

  • Whatsapp
Politisi Partai Golkar Kabupaten Gorontalo, Hendra S. Hemeto. (Foto: Istimewa)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Politisi Partai Golkar Kabupaten Gorontalo, Hendra Hemeto mengaku siap memberikan dukungan dalam hal pelestarian tradisi ketupat di Desa Yosonegoro, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo.

Penyataan sikap ini Hendra sampaikan untuk menjawab harapan warga Desa Yosonegoro yang mereka sampaikan kepada dirinya kala menghadiri doa bakda ketupat di Masjid Al-Muttaqin, Sabtu (29/04/2023).

Bacaan Lainnya
banner 468x60

“Saya siap mendukung pelestarian tradisi ini jika mendapat amanah dari rakyat di 2024 nanti,” tegas Hendra saat ditemui di kediaman orang tuanya.

Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Gorontalo ini bahkan menyebut tradisi ketupat penting untuk dijaga. Pasalnya, Ia melihat tradisi yang di dalamnya terdapat kegiatan pacuan kuda dan karapan sapi serta open house ini sudah seperti destinasi wisata, karena didatangi begitu banyak masyarakat.

“Apalagi tradisi ini, khususnya pacuan kuda dan karapan sapi sempat terhenti pada saat pandemi kemarin. Jika saya terpilih jadi pemimpin daerah, kegiatan itu akan saya galakkan lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah masyaraka Desa Yosonegoro memang meminta dukungan pelestarian tradisi lebaran ketupat kepada Hendra S. Hemeto andai dirinya menang pada perhelatan pemilu serentak 2024 nanti.

“Iya, itu memang harapan kami,” ungkap salah satu warga Yosonegoro sekaligus ketua panitia penyelenggara lomba pacuan kuda dan karapan sapi tahun 2023, Hariyono Modjo.

Hariyono tak menampik bahwa pihaknya membutuhkan anggaran sampai puluhan juta dalam meramaikan tradisi ketupat, khususnya untuk menyelenggarakan pacuan kuda dan karapan sapi. Oleh karena itu, mereka berharap hal ini bisa menjadi perhatian Hendra S. Hemeto jika mendapat amanah dari masyarakat.

“Kita tahu persis ini (fasilitas pendukung yang ada di Lapangan Pacuan Kuda Desa Yosonegoro) dibangun tahun 1985, bantuan dari salah satu kontraktor, yakni Pak Saleh Hemeto. Kondisinya juga sudah layak untuk diperbaiki,” ujarnya.

Ia mengakui, untuk penyelenggaraan pacuan dan karapan sapi pada Lebaran Ketupat 2023, mereka tidak mendapat bantuan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten.

Meski begitu, pihaknya memahami bahwa pemerintah tidak sempat mengalokasikan bantuan anggaran karena memang kegiatan tersebut tidak dilaksanakan selama tiga tahun terakhir.

“Memang sebelum-sebelumnya ada support (anggaran) dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Untuk tahun ini, anggaran kami dapat dari partisipasi yang sifatnya personal,” bebernya.

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait