60DTK – KOTA GORONTALO : Hingga tanggal 30 Januari 2019, angka pengidap DBD di Gorontalo sudah mencapai 329 kasus. 4 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kabupaten Gorontalo memiliki kasus terbanyak 103 kasus, 1 di antaranya meninggal dunia. Kota Gorontalo 57 kasus, 3 orang di antaranya meninggal. Kabupaten Gorontalo Utara 52 kasus.
BACA JUGA : Rusli Ingatkan Agar Bantuan Korban Banjir Di Boalemo Segera Disalurkan
Kabupaten Bone Bolango, Pohuwato dan Boalemo masing masing 45, 43, dan 29 kasus. Tidak ada laporan pasien yang meninggal dunia dari empat kabupaten tersebut.
Hadiri Pencanangan Zona Integrasi di halaman kantor Kejaksaan Tinggi Gorontalo, Kamis (31/1/2019), Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie sentil mengenai tingginya angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Gubernur Gorontalo mengaku, pihaknya sudah mengeluarkan surat himbauan kepada Bupati/Walikota untuk menjadikan kasus DBD sebagai perhatian serius
“Langkah langkah yang kami lakukan pertama sosialisasi kepada seluruh masyarakat, terutama kepada masyarakat yang di desa desa agar memperhatikan kebersihan lingkungan. Penyakit ini mengancam kita karena siklus cuaca,” jelas Gubernur Rusli
BACA JUGA : Sekda Berharap HIPMI Bisa Berpartisipasi Bangun Perekonomian Gorontalo
Menurut Gubernur Rusli, kunci pencegahan DBD dimulai dari kebersihan lingkungan dengan melakukan 3 M plus. Menguras bak penampungan air, menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk serta mengubur atau mendaur ulang barang barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk.
“Berikutnya, masyarakat jangan terlalu berharap pada pengasapan atau fogging. Pengasapan juga harus hati-hati, karena menurut Dinas Kesehatan ke saya, kalau sering pengasapan maka nyamuk menjadi kebal. Pengasapan juga hanya membunuh nyamuk besar, tapi bibit-bibitnya tetap hidup,” tambah Rusli Habibie