60DTK – Gorontalo : Kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di Provinsi Gorontalo, membuat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo Idah Syahidah, menyuarakan kembali pentingnya edukasi seksual dalam lingkungan keluarga.
Baca Juga : Idah Syahidah Dorong Anak Bermasalah Hukum Miliki Keterampilan Kerja
Idah menjelaskan, pemerintah tidak ada hentinya dan gencar dalam melakukan edukasi seksual. Belum lagi tambah Idah, Gorontalo dikenal dengan adat istiadatnya yang kental.
“Pemerintah tidak henti – hentinya dan lebih gencar untuk melakukan edukasi seksual, apalagi kita kental dengan adat – istiadat”, jelas Idah saat mengunjungi seorang anak korban kekerasan seksual di Rumah Sakit Aloei Saboe Kota Gorontalo, Jum’at (10/01/2020).
Baca Juga : Tega, Seorang Anak Pukuli Ayah Tirinya Hingga Babak Belur
Idah menambahkan, seharusnya keluarga menjadi pelindung, bukannya malah menjadi bagian dari pelaku kekerasan dalam anggota keluarga.
“Seharusnya orang dewasa itu melindungi anak – anak dalam rumah, tapi ini malah menjadikannya korban”, tambah Idah yang saat ini menjabat anggota DPR RI Komisi VIII.
Baca Juga : Bocah 10 Tahun Dicabuli Ayah Tiri Berulang Kali
Seusai data dari Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, terdapat 176 kasus kekerasan terhadap anak dan 177 korban kekerasan terhadap anak. Jumlah tersebut dari semester 1 hingga semester 2 tahun 2019 yang meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, trafficking, penelantaran dan lainnya.
Dalam kunjungan itu, Idah Syahidah yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Gorontalo, turut didampingi oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta sejumlah staf Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. (adv)
Penulis : Kasim Amir
Sumber : Humas Provinsi Gorontalo