Ini Dia 6 Wilayah Darurat Banjir di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat meninjau titik - titik banjir di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Kamis (2/01/2020). (Foto - VOA Indonesia)

60DTK-Nasional: Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menetapkan enam wilayah darurat banjir di Jawa Barat, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kerawang, dan Kabupaten Indramayu. Enam kabupaten/kota ini akan masuk sebagai daerah tanggap darurat hingga 7 Januari 2020.

Terkait hal ini, Kepala Biro Humas Provinsi Jawa Barat, Hermansyah mengatakan, hingga saat ini pihaknya terus mengirimkan logistik kepada warga yang ter-dampak banjir, seperti Kota Bekasi.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Berkaca Dari Jabodetabek, Jawa Timur Tingkatkan Kesiagaan Hadapi Bencana

“Mobil dapur umum, tangki air bersih, vaksin gigitan ular berbisa. Termasuk tadi ada permintaan perahu karet. Jadi walaupun sudah kita kirimkan 10 buah (perahu karet), tapi dirasakan masih kurang oleh Pemkot Bekasi,” jelasnya kepada wartawan usai video conference dengan Pemerintah Kota Bekasi, Jumat (3/01/2020).

Ia juga menegaskan, dalam keadaan seperti ini, kebutuhan dasar warga tetap harus terpenuhi, terutama pangan dan air bersih.

Baca juga: Banjir Di Pohuwato, 100 Rumah Warga Terendam Air

“Kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, pelayanan kesehatan, air bersih, sanitasi, tempat hunian, dan pelayanan psikososial, harus terpenuhi,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat terus menjamin persediaan logistik yang masih mencukupi.

Baca juga: Hujan Deras Tak Kunjung Usai, Desa Teratai Di Pohuwato Terendam Banjir

“Sampai sekarang kita masih bisa tangani. Karena sekarang dari APBD-nya ada tambahan untuk 2020,” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jawa Barat, Didi Adji Siddik.

Ia juga mengaku, pihaknya akan segera menyalurkan logistik pembersih, mengingat sebagian warga sudah mulai kembali ke rumahnya.

Baca juga: Akibat Tanggul Jebol, Patilanggio Banjir, 500 Warga Dievakuasi

“Rumah itu kotor. Jadi kita perlu alat – alat pembersih, kemudian disinfektan seperti karbol supaya rumah bersih kembali,” tutupnya. (rls)

 

Sumber: VOA Indonesia

Pos terkait