60DTK – Kab. Gorontalo: Guna menurunkan angka stunting, Pemkab Gorontalo terus melakukan upaya dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, baru – baru ini Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Gorontalo sepakat untuk bekerjasama dalam hal implementasi komunikasi perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah stunting.
Sejak Tahun 2017 lalu, Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo turut andil dalam mendukung penurunan angka stunting melalui Gerakan Masyarakat Penurunan Angka Stunting (Gema Penting).
Menariknya, Program ‘Gema Penting’ tersebut berhasil mendapatkan apresiasi bahkan perhatian dari Pemerintah Pusat. Buktinya, akhir Tahun 2018 lalu Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo mendapatkan dukungan berupa dana pendampingan dari Kementerian Kesehatan RI.
“Dari seluruh mitra termasuk PKK dipilih, mana Kabupaten yang lebih konsen, tanpa diminta, tanpa diharapkan dan tanpa dihimbau, kami berinisiatif karena kami memang perduli dan ingin bersinergi dengan program penurunan stunting,” kata Fory Nawai Ketua PKK Kabupaten Gorontalo, Selasa (30/7/2019).
Lebih lanjut kata Fory, program Gerakan Masyarakat Penurunan Stunting oleh PKK Kab. Gorontalo selama ini dilakukan di Pos Gizi yang berlangsung selama 12 hari. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil maupun ibu menyusui tentang gizi. Program inipun dijalankan oleh kader gizi, Tim Penggerak PKK desa, bidan desa dan petugas gizi di Puskesmas.
“Bahkan Kabupaten Gorontalo menjadi pilot project penurunan stunting dari beberapa program inovasi strategis yang diadopsi Kemekes RI diantaranya Wisuda Balita, Arisan Donor Darah (Si Dora), Saung Germas, Syiar Germas yang dilakukan di masjid – masjid, Pekan Sayang Ibu dan Anak (PSIA), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil yang dimotori Tim penggerak PKK, Gema Penting,” jelas Fory.
Masih terkait penurunan angka stunting, Bunda PAUD Kabupaten Gorontalo itu memiliki program “Huyula” yakni pemberian edukasi kepada kepada suami sayang istri dan suami sayang keluarga.
“Pendampingan dimulai istri pada saat terlambat bulan, minimal pemeriksaan kesehatan kehamilan hingga melahirkan dan pasca melahirkan. Ini merupakan wujud kebersamaan menjaga bayi serta pencegahan kematian ibu dan anak,” imbuhnya.
Kaitannya dengan hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menilai, PKK Kab. Gorontalo merupakan mitra pemeirntah daerah yang sudah memiliki peran bahkan memberikan kontribusi nyata dalam penurunan stunting. Sehingga tidak menherankan jika mendapatkan suport dana pendampingan.
“Keberhasilan PKK Kab. Gorontalo dalam mengambil peran sebagai mitra pemerintah daerah, dalam hal penurunan angka stunting inilah yang menjadi salah satu instrumen penilaian hingga PKK Kab. Gorontalo mendapatkan support, perhatian dan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI terkait gerakan penurunan angka stunting di Kab. Gorontalo,” tukas Roni usai penandatanganan MoU antara PKK dan Dikes. (rls/andi)
Editor : Kasim A.