60DTK, Gorontalo – Kurikulum terintegrasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN), dinilai sangat tepat untuk diterapkan kepada para generasi muda.
Hal ini sebagaimana disampaikan Sekda Kota Gorontalo, Ismail Madjid, saat menjadi pembicara utama pada kegiatan bimtek penggiat P4GN di lingkungan pendidikan, yang dirangkaikan dengan pengembangan kapasitas guru mata pelajaran kurikulum terintegrasi P4GN, Selasa (7/05/2024).
Ismail dalam meterinya menjelaskan terkait penyalahgunaan narkoba, di mana dari hasil penelitian pengukuran prevalensi tahun 2023 oleh BNN bekerja sama BRIN serta BPS nasional, bahwa narkoba tidak hanya berdampak pada kesehatan, kejahata, dan produktivitas.
Pasalnya, narkoba juga sangat berpengaruh negatif terhadap daya saing perekonomian sebuah bangsa, karena tingkat produktivitas menjadi rendah, terutama pada generasi muda.
“Karena kurikulum yang sudah ada baru kurikulum K13 yang diintegrasikan dengan P4GN di tingkat SMA sederajat,” terangnya.
Untuk itu, dalam mengatasi hal tersebut dibutuhkan ide, kerja sama, kerja cerdas, dan inovasi dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang sangat kuat, menjadikan generasi muda sehat dan mampu bersaing dengan negara lain.
Seperti halnya ide dan terobosan kreatif dari BNN Kota Gorontalo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Gorontalo dan pusat kurikulum, pembelajaran Kemendikbud Ristek RI, berupa penyusunan kurikulum merdeka yang diintegrasikan dengan P4GN.
“Dan kurikulum merdeka terintegrasi P4GN ini merupakan satu-satunya kurikulum yang diperuntukkan untuk siswa SMP sederajat di Kota Gorontalo,” paparnya.
Terakhir, Ismail Madjid sangat berharap, program tersebut menjadi awal yang baik untuk menyelematkan generasi bangsa. (adv)
Pewarta: Hendra Usman