60DTK-Kabupaten Gorontalo: Tidak hanya menjadi yang tercepat se – Provinsi Gorontalo, namun Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga menjadi yang tercepat se – Indonesia dalam proses pencairan dana desa. Diketahui hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah berhasil mencairkan anggaran ke 13 desa yang ada di Kabupaten Gorontalo, dan itu masih akan terus dilakukan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo, Fahma Sari Fatma, usai mengikuti kegiatan Teleconference Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dengan pimpinan daerah tentang mempercepat pencairan dana desa dan mengefektifkan manfaat dana desa, yang bertempat di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Gorontalo.
Baca juga: Tahun 2020, Dana Desa Gorontalo Capai Angka 644 Milyar
“Kabupaten Gorontalo tidak hanya tercepat di Provinsi Gorontalo tetapi juga termasuk yang tercepat di Indonesia, hanya ada di Kabupaten Gorontalo, satu lagi di Kalimantan Selatan dan ada juga beberapa di Madiun,” beber Fahma, Rabu (29/01/2020).
Fahma menambahkan, hal ini pun menjadi sesuatu yang membanggakan dan membahagiakan, sebab, sudah amanah pemerintah untuk segera menyalurkan dana desa kepada pemerintah desa.
Baca juga: Nelson Berharap Penggunaan Dana Desa Digunakan Secara Jelas Dan Transparan
“Hal ini merupakan hal yang membanggakan dan membahagiakan kita (pemerintah) bahwa, amanah daripada pemerintah untuk menyalurkan dana desa ke desa – desa, sehingga segera dapat dinikmati oleh masyarakat itu dapat kita kawal dengan baik,” lanjutnya.
Proses penyaluran dana desa ini pun tidak jauh berbeda dengan proses penyaluran yang dilakukan di tahun kemarin. Bedanya, tahun kemarin yang disalurkan pada tahap pertama hanya 20%, pada tahun ini dibalik, yang disalurkan di tahap pertama menjadi 40%, dengan harapan agar pemerintah desa lebih giat dalam membangun desa itu sendiri.
Baca juga: Idris Rahim : Dana Desa Harus Dimanfaatkan Untuk Kesejahteraan Masyarakat
“Yang berbeda adalah besaran dari pada penyaluran, kalau tahun lalu ada tahap pertama itu adalah 20%, tahun ini dibalik menjadi 40%. Dengan harapan banyak di awal kita salurkan ke desa, desa akan lebih menggeliat seperti yang disampaikan Pak Menteri, bahwa desa itu akan menggeliat dan giat untuk melaksanakan program pembangunan yang ada di desa. Dan satu lagi mungkin, hal yang paling berubah dari segi penyaluran adalah mulai tahun ini, penyaluran dari kas negara tahun ini itu langsung ke rekening desa,” tutup Fahma. (adv)
Pewarta: Usman Dai