Kabupaten Gorontalo Jadi Pilot Projek Stunting di Indonesia Sejak 2018

Nelson Pomalingo
Suasana Rapat Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Gorontalo, Berlangsung di Ruang Madani, Kantor Bupati Kabgor, Senin (13/07/2020). Foto: Andi 60DTK

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Upaya pemerintah Kabupaten Gorontalo (Kabgor) dalam menurunkan angka stunting dari 32% hingga tersisa 10,2% hanya dalam kurun waktu empat tahun terakhir, tampaknya tidak sia-sia.

Sejak dua tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2018, daerah tertua di Provinsi Gorontalo itu telah menjadi pilot projek (percontohan/studi tiru) penurunan stunting oleh sejumlah daerah di Indonesia, diantaranya Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bandung, dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bacaan Lainnya

“Kabupaten Gorontalo ini telah menjadi pilot proyek stunting di Indonesia sejak tahun 2018,” ujar Kepala Bappeda, Cokro Katili, dalam laporannya pada rapat rembug stunting tingkat Kabupaten Gorontalo yang berlangsung di ruang Madani, Senin (13/07/2020).

Baca Juga: Tahun Ajaran Pertama SMA Olahraga Di Kabupaten Gorontalo Dimulai Bulan Ini

Untuk mempertahankan keberhasilan ini, Bupati Nelson Pomalingo meminta seluruh pihak ikut berpartisipasi untuk menurunkan angka stunting di Kabgor. Ia menegaskan, ini bukan hanya tugas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tapi juga pemerintah Kecamatan bahkan di tingkat desa.

“Kalau perlu desa itu mencatat berapa jumlah yang hamil, berapa jumlah anak-anak yang ada di sana. Perhatikan mereka, berikan pelayanan kesehatan dan makanan yang bergizi,” pinta Nelson dalam arahannya.

Baca Juga: 67% Tanah Di Kabupaten Gorontalo Tersertifikat

Menurut Bupati bergelar Profesor itu, masalah stunting adalah masalah yang berkaitan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satu program unggulan Pemkab Gorontalo. Oleh karenanya, Ia mengingatkan masalah tersebut harus menjadi perhatian seluruh tingkatan pemerintah.

“Selama ini kita terus berupaya untuk meningkatkan SDM. Ini ada dalam visi misi kita, Kabupaten Gorontalo Gemilang menuju masyarakat madani. Jadi kita harus bisa menurunkan lagi angka stunting pada tahun 2021,” tandas Nelson. (adv)

 

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait