Kumpulkan ASN, Bupati Nelson Tekankan Hal Ini

Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Angesta Romano Yoyol saat memberi arahan kepada anggota polisi saat melakukan kunjungan kerja sekaligus bertatap muka dengan seluruh jajaran Polres Gorontalo, Selasa (11/07/2023). (Foto: Humas Polres Gorontalo)

60DTK, Kabupaten Gorontalo – Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo menekankan beberapa hal kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Pertama, Bupati bergelar profesor tersebut meminta para pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk selalu melaksanakan semua tanggung jawab masing-masing dengan penuh semangat.

Bacaan Lainnya

“Kita memang kesulitan dalam beberapa tahun terakhir ini. Itu disebabkan adanya pandemi covid-19, inflasi, anggaran dari pusat yang terus berkurang, dan PAD kita belum membaik. Sementara di sisi lain juga ada inflasi,” aku Nelson usai melakukan tatap muka dengan para ASN di Gedung Kasmat Lahay, Selasa (11/07/2023).

“Tapi saya berharap supaya ASN memahami itu dan semangat bekerja serta kebersamaan kita tetap terjaga. Tolong lihat RPJMD kita, saya ingin semuanya selesai tahun depan,” tambahnya.

Selanjutnya, Ia meminta seluruh jajaran agar maksimalkan semua yang ada, baik sumber daya manusia (SDM), anggaran, serta berbagai sarana dan prasarana milik pemerintah yang ada.

“Saya juga berharap selalu lakukan efisiensi, termasuk untuk listrik, penggunaan air, internet, ATK, dan lain-lain. Di samping itu, buat terobosan-terobosan baru dan tingkatkan pendapatan asli daerah,” pinta Nelson.

Tidak sampai di situ, Ia juga mengimbau ASN memanfaatkan media sosial dengan baik, mengingat pada tahun 2024 akan ada pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, Nelson mengajak mereka untuk menyebarkan informasi-informasi bersifat positif.

“Saya berharap ASN tidak terbawa arus dengan hal apa pun meski dinamika politik dalam daerah pada tahun 2024 nanti akan tinggi,” tegasnya.

Lebih jauh, Nelson mengingatkan seluruh ASN untuk tidak langsung percaya dengan isu-isu yang berkembang, apalagi itu berkaitan dengan kebijakan. Contohnya adalah pembayaran THR Idulfitri 1444 Hijriah yang hanya diberikan 50 persen.

“Itu dianggap kita potong, padahal hanya ditunda (50 persen sisanya). Bahkan diisukan itu saya digunakan untuk maju gubernur. Hal seperti ini harus di cek benar,” pungkasnya. (adv)

 

Pewarta: Andrianto Sanga

Pos terkait