60DTK.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo, Totok Bachtiar meminta wali kota menon job camat dan lurah jika melibatkan waria pada perayaan HUT Ke – 80 Republik Indonesia.
Totok mengatakan, pemerintah jangan memberi ruang bagi mereka yang mencoreng nilai-nilai agama, termasuk wanita jadi-jadian alias waria.
“Dalam agama sudah jelas, jadi kami harap wali kota tegas. Kalau perlu non job camat atau lurah yang mengizinkan waria,” kata Totok, Senin (4/8/2025).
Tak hanya itu, Totok juga menolak segala bentuk lomba yang melibatkan laki-laki namun mengenakan pakaian atau kostum menyerupai perempuan.
“Perayaan 17 Agustus ini jangan ada laki-laki menggunakan daster. Saya minta pemerintah kota tegas akan hal ini, karena ini menunjukan sesuatu yang tidak baik,” tegas Totok.
Totok menambahkan, bentuk komitmen pemerintah kota sebagai daerah religius harus berbarengan dengan kebijakan wali kota yang tegas.
“Karena kita mendidik anak-anak yang masih umur kecil, istilahnya masing tingkat remaja. Kita jangan melegalkan LGBT yang ada di Kota Gorontalo,” imbuh Totok. (adv)