60DTK.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur (KKN TI) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Menggelar Focus Group Discussion (FGD) pertama di Desa Pilohayanga, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Selasa, (26/08/2025).
Kegiatan yang melibatkan 15 mahasiswa dan aparat desa ini, bertujuan merancang solusi penataan kawasan permukiman yang ramah lingkungan.
Kepala Desa Pilohayanga, Taufik Husa, menyambut baik program ini karena hasil kegiatan akan diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum sebagai rujukan pembangunan infrastruktur desa.
“Sebelumnya ada permintaan data terkait sanitasi, makanya ada kolaborasi. Teman-teman KKN ini berkolaborasi dengan PUPR, jadi sudah ada sinkronisasi,” ujar Taufik.
Taufik mengakui tantangan utama program ini adalah rendahnya partisipasi masyarakat. Menurtnya, warga hanya berpartisipasi ketika menganggap program tersebut sebagai kebutuhan personal mereka.
“Tingkat partisipasi mereka terhadap lingkungan hanya bergantung pada kebutuhan mereka sendiri, bukan mempertimbangkan kepentingan dalam skala desa,” kata Taufik.
Meski demikian, pemerintah desa berkomitmen penuh mendukung program KKN ini.
“Pemerintah pasti akan mendorong dan menindaklanjuti semua yang menjadi program dari adik-adik sekalian,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis, Taufik mengusulkan adanya MoU antara universitas dan pemerintah desa untuk keberlanjutan program. Taufik berharap KKN ini harus memiliki kelanjutan. Di mana harus mengikat dengan satu perjanjian melalui MoU agar program ini tetap berjalan terus.
Dalam FGD perdana tersebut, mahasiswa KKN melakukan pemaparan hasil survei dan pemetaan wilayah menggunakan IMAP untuk mengambarkan kondisi nyata Desa Pilohayanga dalam bentuk peta. Sehingga berbagai masalah dapat terlihat jelas dan mudah dipahami.
Program ini akan dilanjutkan dengan FGD tahap kedua dan ketiga. Hasil kegiatan mahasiswa akan dipresentasikan kepada masyarakat untuk mencari solusi terbaik pengelolaan lingkungan dan infrastruktur desa.
KKN Tematik Infrastruktur diharapkan dapat menjadi model penataan permukiman berkelanjutan bagi desa-desa lainnya di Gorontalo. (rls)