Mahasiswa Papua di UNG: Kami Baik – Baik Saja, Saling Hormat dan Menghargai

Salah seorang mahasiswa UNG asal Papua bersama mantan pengurus BEM UNG 2016, Selasa (20/08/2019). (Foto - Effendi 60dtk.com)

60DTK – GORONTALO – Masih terkait konflik yang menimpa mahasiswa Papua di Jawa Timur baru – baru ini, ternyata mahasiwa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), terutama para mahasiswa Papua yang berada di Kampus Peradaban itu memiliki pandangan lain.

Mereka lebih memilih meredam konflik tersebut, dan tidak membesar – besarkannya, sehingga tidak merambat kepada hubungan baik antara mahasiswa Papua dengan mahasiswa UNG lainnya.

Bacaan Lainnya

Baca juga : KPMIP Jawa Timur Beri Dukungan Untuk Mahasiswa Papua

Hal itu disampaikan langsung oleh Anatalis, salah seorang mahasiswa Papua di Fakultas Olahraga dan Kesehatan UNG, saat diwawancarai oleh awak media, Selasa (20/08/2019).

Ia mengungkapkan, mereka -para mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di UNG justru memiliki hubungan baik dengan mahasiswa UNG lannya.

“Kita itu baik – baik saja. Mahasiswa UNG lain juga baik – baik kepada kami dan adik – adik kami,” ucapnya dengan sedikit tersenyum.

Maka, ia pun berharap agar hubungan baik tersebut akan senantiasa terjalin, meski secara kultur mereka yang asli Papua memang memiliki perbedaan – perbedaan tertentu dengan mahasiswa yang ada di UNG pada umumnya.

“Biar kita berbeda budaya dengan mahasiswa UNG, kita masih aman – aman saja, saling hormat dan menghargai,” tukasnya.

Mengomentari hal itu, mantan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG 2016, Wahyu Kiki Palindrung menilai bahwa Kampus Peradaban merupakan perguruan tinggi yang dalam diri mahasiswanya senantiasa tercermin sikap menghargai setiap perbedaan.

“Seharusnya jangan ada sekat di antara mahasiswa hanya karena persoalan perbedaan kultur, ras, dan lainnya. Ketika kita berada di ruang lingkup UNG, maka kita adalah satu keluarga yang memiliki tujuan yang sama,” tegas Wahyu.

Karenanya, Ia berharap agar setiap mahasiswa UNG tidak ikut terprovokasi konflik mahasiswa Papua yang terjadi di Jawa Timur beberapa waktu lalu, agar tidak berujung pada perpecahan.

“Saya kira mahasiswa UNG tidak akan ikut terprovokasi,” tukasnya.

 

 

 

Pewarta : Moh. Effendi
Editor : Nikhen Mokoginta

Pos terkait