Marten Taha: Siswa Pelaku Panah Wayer Harus Dikeluarkan Dari Sekolah!

Panah wayer. (Foto - Istimewa)

60DTK-Gorontalo: Teror panah wayer yang sering terjadi di Kota Gorontalo belakang ini, kian menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Apalagi pelaku panah wayer ini didominasi oleh siswa SD dan SMP yang masih aktif bersekolah.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha menginstruksikan pihak instansi pendidikan yang ada di Kota Gorontalo, melalui Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid untuk mengeluarkan para pelaku panah wayer yang masih berstatus siswa ini, Rabu (6/11/2019).

Bacaan Lainnya

Baca juga: Lagi-Lagi Panah Wayer, Kali Ini Kejadiannya Di Jalan Bali

“Beliau menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo sesegera mungkin menyurat kepada setiap lembaga pendidikan di berbagai jenjang terkait imbauan kewaspadaan terhadap panah wayer ini, dan instruksi untuk memberhentikan oknum siswa yang menjadi pelaku panah wayer,” tegas Ismail Madjid, melanjutkan instruksi Wali Kota Gorontalo.

Terkait hal ini, Ismail mengaku pihaknya sudah menyurat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo untuk meminta seluruh sekolah melakukan pembinaan kepada siswa – siswanya, sekaligus menggelar pertemuan dengan orang tua siswa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap teror panah wayer ini.

Baca juga: Polda Gorontalo: Anak Pelaku Panah Wayer Bisa Dipidana

“Peran orang tua siswa sangat penting untuk memberikan pembinaan kepada anak – anak mereka. Apalagi pelaku panah wayer yang paling sering ditemukan ini masih di bawah umur, di antaranya siswa SD dan SMP,” lanjut Ismail.

Ia pun berharap, pembinaan terhadap siswa di masing – masing sekolah ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan terus menerus, mulai saat siswa masuk sekolah, saat berada di ruang kelas, hingga ketika mereka akan kembali ke rumah.

Baca juga: Ngeri.! Anggota Satlantas Diteror Panah Wayer

“Supaya apa yang disampaikan terkait hal ini bisa mereka serap dengan baik dan tertanam dalam diri dan pikiran mereka. Karena memang akan sangat rugi jika anak – anak kita yang jadi pelaku panah wayer, karena perjalanan mereka masih sangat panjang,” pungkas Ismail. (rls)

 

Penulis: Moh. Effendi
Sumber: Humas Pemkot Gorontalo

Pos terkait