60DTK – Gorontalo : Mulai pukul 18.00 hingga 06.00 Wita, Pemerintah Provinsi Gorontalo menutup perbatasan darat dengan provinsi tetangga.
Hal itu ditegaskan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat meninjau Perbatasan Gorontalo dengan Sulawesi Utara, di Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara, Jum’at (27/03/2020).
“Kita para gubernur termasuk di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, sudah sepakat untuk close pintu masuk mulai pukul 18.00 hingga 06.00 Wita”, jelas Rusli.
Rusli meminta, kebijakan ini agar dipatuhi oleh seluruh warga yang keluar dan masuk daerah perbatasan. Setiap tindakan warga yang tidak mematuhi imbauan pemerintah, tidak saja membahayakan dirinya tetapi juga kepada orang lain.
“Kita akan lihat eskalasinya. Kalau semakin tinggi, saya akan mempertimbangkan penutupan penuh pintu masuk perbatasan”, tukasnya.
Dari kunjungan tersebut Rusli menilai, fasilitas perbatasan masih sangat minim. Di mana, para pertugas hanya tinggal di posko yang beratap rumbia. Ia meminta, baik petugas dan orang yang diperiksa harus sesuai standar kemanan yang baik.
Berdasarkan data Perbatasan Gorontalo Utara, lalu lintas darat hari Kamis (26/03) ada 267 kendaraan dan 745 warga masuk dari daerah tetangga. Mereka diperiksa dan didata, jika suhu tubuh di atas 38 derajat celcius. Ruang observasi disiapkan, dan jika dibutuhkan pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Selain memperketat jalur perbatasan darat, pemerintah juga menyiapkan bilik sterilisasi di Bandara Djalaluddin, Pelabuhan Gorontalo dan empat titik perbatasan darat. Setiap orang yang masuk ke Gorontalo diminta masuk ke bilik untuk disemprot cairan disinfektan. (adv)