60DTK, Kabupaten Gorontalo – Penjabat Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya meminta orang tua peserta didik baru untuk memilih dan memasukkan anaknya ke sekolah yang tepat, bukan yang terbaik. Sekolah tepat yang dimaksud ialah sesuai dengan zonasi yang ditetapkan pemerintah.
Ismail menjelaskan bahwa sistem zonasi ini mengharuskan siswa untuk mendaftar di sekolah tempat dia tinggal. Pengaturan zonasi sendiri dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui sistem elektronik, dan hal tidak dapat diubah.
“Saya mohon maaf kepada bapak ibu alumni yang kemungkinan anaknya tidak terterima di SMA 1 Telaga ini, karena yang mengatur zonasi itu bukan kami, tapi itu berlaku secara nasional melalui sistem,” kata Ismail.
Ismail mengakui bahwa masalah sistem zonasi tersrbut setiap tahunnya menjadi hal yang diributkan. Kadang kala orang tua berusaha memasukkan anaknya di sekolah unggulan meskipun jaraknya sangat jauh dari rumah.
Padahal, kata Ismail, status sekolah unggulan bukan jaminan masa depan anak, selama kualitas pendidikan sudah merata.
“Untuk adik-adik, yang diperlukan hanya belajar, dan guru- guru juga semangat mengajar meski keterbatasan fasilitas,” harapnya.
Terlepas dari itu, pada kesempatan ini, Ismail juga kembali menekankan agar sekolah tingkat SMA, SMK, maupun SLB yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Gorontalo agar tidak lagi melaksanakan acara wisuda maupun pisah sambut peserta didik yang telah menyelesaikan studi. Pasalnya, Ia menilai hal ini cukup memberatkan orang tua.
Memang terkait masalah wisuda ini Ia sudah angkat bicara sejak bulan Juni lalu. Saat itu, Ia dengan tegas melarang sekolah melaksanakan kegiatan tersebut. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga