60DTK.COM – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail meninjau fasilitas pembakaran limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Talumelito, Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin (9/6/2025).
Pembakaran limbah B3 di Talumelito menggunakan sistem incinerator. Sistem ini merupakan teknologi khusus untuk pembakaran limbah medis.
Sistem ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar Talumelito. Namun, tidak menutup kemungkinan mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) lewat pengelolaan limbah secara profesional.
“Ini bukan sekadar soal membakar sampah medis. Ini soal bagaimana menjaga lingkungan kita tetap bersih dan aman, sekaligus memanfaatkan peluang untuk meningkatkan PAD melalui kerja sama antara Gorontalo dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi utara”, ujar Gusnar Ismail.
Kapasitas pembakaran menggunakan sistem incinerator mencapai 200 kilogram per jam. Dengan demikian menjadi solusi penting dalam menangani pengolahan limba B3 dari fasilitas kesehatan di Gorontalo.
Sesuai data, di Gorontalo ada 147 pelayanan fasilitas kesehatan yang menjadi sumber limbah medis. Jumlah ini terdiri dari 14 rumah sakit, 96 puskesmas dan 37 klinik.
Dari jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, menghasilkan kurang lebih 2.375 kg per hari atau 856 ton setiap tahunnya. (adv)