60DTK – Gorontalo : Pencegahan penyebaran virus corona (covid 19) terus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Gorontalo. Sejak wabah asal Wuhan itu pertama kali merebak di Indonesia, setidaknya sudah ada 15 langkah yang dilakukan pemerintahan Gubernur Rusli Habibie.
Langkah pertama yang dilakukan ialah melaksanakan rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Rapat itu bertujuan untuk menjaring informasi, saran, masukan, serta melakukan kajian atas kebijakan yang akan diambil. Langkah kedua, menetapkan status siaga darurat bencana selama 76 hari. Ketiga, membentuk tim gugus tugas percepatan pencegahan penyebaran virus corona.
Berikutnya langkah keempat, melakukan sosialisasi pencegahan virus corona kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media. Kelima, melaksanakan aksi Gorontalo Bergerak Lawan Corona yang diisi kerja bakti membersihkan lingkungan masing-masing. Keenam, Pemprov Gorontalo menerapkan kebijakan belajar dari rumah.
Selanjutnya untuk langkah ketujuh, menetapkan sistem bekerja dari rumah bagi seluruh ASN di Provinsi Gorontalo. Kedelapan, melarang seluruh ASN melakukan perjalanan dinas ke luar negeri maupun ke luar daerah. Kesembilan, melakukan pemeriksaan ketat berdasarkan protokol Kemenkes di seluruh pintu masuk Gorontalo baik darat, laut, dan udara.
Langkah kesepuluh, Pemprov Gorontalo terus menginformasikan perkembangan pencegahan virus corona melalui konfrensi pers. Berikutnya, melarang pertemuan yang menghadirkan banyak orang dan menghimbau masyarakat untuk melaksanakan Social Distancing. Langkah lainnya, mengumumkan data ODP dan PDP di Provinsi Gorontalo yang sampai hari masih aman, dengan jumlah ODP 2490 orang dan PDP 31 orang.
Langkah lainnya adalah menyediakan anggaran penanganan pencegahan covid-19 sebesar Rp78 miliar, bersumber dari dari seluruh SKPD. Selain itu, juga melakukan kebijakan pembatasan sosial di pintu masuk darat Gorontalo. Langkah ke 15, intens melakukan monitoring di pintu perbatasan dan mengintrusikan perbaikan pelayanan sesuai protokol kesehatan.
“Jadi itu adalah 15 kebijakan yang telah di gagas oleh Gubernur Gorontalo selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pada Dialog Publik siaran langsung Radio Suara RH, Minggu, (05/04/2020).
Dari sejumlah langkah yang telah dilakukan ini, penguatan sistem pencatatan dan pelaporan khususnya di pintu masuk melalui darat, adalah yang paling diperketat. Menurutnya, sebagai salah satu dari dua provinsi di Indonesia yang tersisa dan masih nol kasus covid-19, penguatan penjagaan pintu masuk adalah yang utama.
“Tentu saja inti dari semua ini adalah kita memperketat pencegahan dan penanganan, itu adalah yang paling utama. Untuknya kenapa Pemprov Gorontalo terus melakukan pengecekan di seluruh pintu masuk perbatasan”, jelas Idris.
Ia mengungkapkan, segala upaya yang dilakukan Pemprov Gorontalo sampai hari ini memang masih belum cukup. Untuk itu, pemerintah sangat berharap bisa menerima masukan dari seluruh masyarakat Gorontalo.
“Kami harapkan juga kepada masyarakat, tolong bantu kami dengan berdiam diri dirumah saja. Karena kunci dari semua ini adalah disiplin dan patuhi aturan,” tandasnya. (adv)