60DTK-Madiun: Jelang Ramadan 1441 H, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun akan mulai melakukan pemetaan Masjid – Masjid yang berada di zona merah Covid-19, serta akan mulai menutup Masjid yang terletak di jalan – jalan trans Kabupaten Madiun.
Hal ini diputuskan setelah Pemkab Madiun menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kementerian Agama Kabupaten Madiun, dan alim ulama, dalam rangka merumuskan kegiatan keagamaan selama Ramadan, di tengah pandemi Covid-19, Selasa (14/04/2020).
Baca juga: KAI Daop 7 Madiun Wajibkan Penumpang Gunakan Masker
“Pemerintah juga akan menutup Masjid yang berada di pinggir jalan besar, agar musafir tidak beribadah di Masjid tersebut. Namun, dengan penutupan Masjid, bukan berarti tidak ada aktivitas di dalamnya. Namun yang boleh melakukan aktivitas di Masjid hanyalah para takmir Masjid,” ujar Bupati Madiun, Ahmad Damawi.
Selain itu, diputuskan juga bahwa semua pemudik yang baru datang dari luar daerah, dilarang untuk melaksanakan salat berjamaah di Masjid, karena harus dikarantina. Hal ini dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Madiun.
Baca juga: Cegah Covid-19, Pelayanan Di Imigrasi Kelas II Madiun Dihentikan Sementara
Terlepas dari hal itu, Ahmad Damawi juga menegaskan kepada setiap masyarakat untuk tidak perlu takut jika ada pemulangan jenazah yang mungkin terindikasi Covid-19. Karena menurutnya, penanganan setiap jenazah sudah dan akan terus dilakukan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
Diketahui, hingga saat ini jumlah pemudik di Kabupaten Madiun telah mencapai 14.292 orang. Meski begitu, Pemkab Madiun tanggap mendata setiap pemudik, serta mengimbau semuanya untuk melakukan karantina secara mandiri.
Baca juga: Komunitas Sosial Di Madiun Ini Bagikan Disinfektan Dan Hand Sanitizer Di Kebonagung
“Mengingat jumlah pemudik yang semakin hari semakin meningkat dan diprediksi sampai 20 ribu orang lebih, saya meminta tolong masyarakat untuk membantu dalam pengawasannya. Pemerintah tidak mampu sendiri, harus ada campur tangan masyarakat dan kesadaran pemudik,” tukas Ahmad.
Pewarta: Puguh