60DTK, Kota Gorontalo – Pekerjaan rekonstruksi Jalan Nani Wartabone (eks Jalan Panjaitan) memang jadi hal yang sangat ditunggu banyak orang. Sebab sebelumnya, kondisi jalan tersebut sering kali dikeluhkan para pengguna jalan, khususnya warga sekitar, karena dianggap sudah layak diperbaiki.
Menjawab keluhan masyarakat itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo pada tahun 2021 lalu akhirnya bertindak. Bermodalkan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) kurang lebih senilai Rp23 miliar, jalan tersebut mulai dikerjakan.
Namun, dari pantauan awak media, proyek yang dikerjakan oleh PT Mahardika Permata Mandiri tersebut masih jauh dari kata tuntas, terhitung sejak dilakukannya peletakan batu pertama pada 31 Desember 2021 lalu.
Keluhan dari masyarakat pun tidak bisa dielakkan. Warga sekitar mulai mengeluh debu pekerjaan proyek begitu mengganggu aktifitas mereka. Galian saluran yang cukup lebar dan berair juga membuat mereka tidak bisa memalingkan mata apabila anak-anak sedang bermain.
Lebih dari itu, pekerjaan jalan ini ternyata turut berpengaruh terhadap ekonomi warga setempat. Arwin Al-Hasan misalnya, salah satu pelaku usaha rumah makan ini mengaku mengalami penurunan pendapatan setidaknya dalam kurun lima bulan terakhir.
“Orang yang mau datang makan sudah setengah mati sekali, pendapatan sudah hampir tidak ada, memang turun sekali. Mau menyediakan makanan, tidak ada yang laku (terjual). Mungkin karena kondisi jalan begini, susah orang mau masuk kemari,” akunya saat ditemui awak media, Kamis (26/05/2022).
Karena hampir tidak ada lagi pembeli yang datang, Ibu-ibu paruh baya itu bahkan mengaku pernah tidak lagi membuka rumah makannya lebih dari satu bulan. Namun, setelah itu Ia kembali berjualan, sembari berharap pekerjaan jalan cepat selesai.
“Istirahat satu bulan lebih. Bagaimana mau jualan, makanan tidak laku. Kami hanya berharap pekerjaan ini segera selesai supaya kami di sini bisa berjualan seperti sebelumnya lagi,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kota Gorontalo, Mucksin Brekat meminta masyarakat agar bersabar sejenak. Sebab menurutnya, proyek pekerjaan jalan seperti ini memang akan menimbulkan ketidaknyamanan baik karena debu, becek, maupun penurunan pendapatan.
“Sekali lagi saya berharap masyarakat bersabar sejenak,” ujarnya saat dihubungi awak media.
Meski begitu, Wakil Ketua Komisi B tersebut dengan tegas meminta kepada para pihak terkait, khususnya kontraktor atau pelaksana, agar seluruh proyek yang sementara berjalan di Kota Gorontalo sampai saat ini berjalan dan tuntas sesuai kontrak.
“Lebih penting lagi pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan diharapkan berjalan sesuai schedule kontrak atau waktu pelaksanaan,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga