60DTK, Gorontalo – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, membagikan kisah perjalan hidupnya yang dimulai sejak kecil hingga dewasa. Sebuah kisah yang mungkin bisa menjadi inspiratif bagi setiap orang itu, Ia ceritakan saat menjadi narasumber dalam program “Ibu Pertiwi Memanggil, Belajar di RRI Kelas Inspirasi” yang disiarkan oleh stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Gorontalo, Selasa (26/05/2020).
Rusli mengisahkan, sejak kecil Ia telah merasakan kerasnya kehidupan. Ia beberapa kali harus berpindah-pindah sekolah saat masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sebab, lokasi tempat tinggal keluarga dan kebun kelapa milik ayahnya memiliki jarak cukup jauh.
“Dulu Sekolah Dasar (SD) saya itu pindah-pindah belajarnya. Bapak saya punya kebun kelapa di Batudaa, sementara saya tinggal di Tamalate. Kalau musim panjat kelapa atau panen kelapa itu sampai dua tiga bulan, selama itu juga saya tinggal di Batudaa dan selama itu juga saya belajar di SD di Batudaa. Kalau sudah selesai musim panen saya pindah lagi ke kota, belajar di SD yang di kota agar tidak ketinggalan pelajaran,” ungkap Rusli.
Baca: Rusli Sampaikan Terima Kasih Kepada PT Hasrat Abadi Yang Membantu Pemerintah
Tidak sampai disitu, ketika panen kelapa selesai, Ia harus menjual buah kelapa tersebut di warung-warung milik warga. Dengan menggunakan gerobak sapi sebagai alat pengangkut, Ia menjajakan kelapa dari satu warung ke warung lainnya. Hal itu dia lakukan demi mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Saat masih duduk di bangku SD, Rusli mengaku pernah melewati masa-masa yang tidak pernah di pikirkan oleh banyak orang saat ini. Menurutnya, Ia merupakan salah satu murid yang bandel. Namun begitu, secara perlahan Ia mulai menjadi seorang siswa yang disiplin, bahkan selalu terpilih menjadi ketua kelas. Hal itulah yang membuat dirinya berada di posisi saat ini.
“Saya ketua kelas sampai kelas enam SD, karena mungkin saya paling ribut, jadinya wali kelas saya menunjuk saya jadi ketua kelas. Dan dengan sendirinya amanah dan tanggung jawab itu saya pegang. Selama jadi ketua kelas, tidak ada siswa yang berani ribut. Tanggung jawab itu kolerasinya itu sangat berhubungan erat dengan disiplin. Jadi sejak dini kita harus terapkan sikap disiplin. Karena jika disiplin, rasa tanggung jawab kita akan terbentuk dengan sendirinya,” kisah Rusli.
Baca Juga: Manfaatkan UMKM, Idah Syahidah Produksi Masker Bermotif Karawo
Ketika mulai beranjak remaja, Rusli bercita-cita menjadi seorang polisi. Ia dua kali mengikuti tes di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Sayangnya, Ia tidak pernah berhasil menggapai cita-citanya. Tidak menyerah, Ia kemudian memilih melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Jalan takdir yang digariskan Tuhan bagi Rusli tidak pernah di duga. Usai menyelesaikan pendidikannya, Rusli memilih kembali ke Gorontalo, berniat untuk mengabdikan ilmunya di tanah kelahirannya.
Tekad mengabdinya untuk Gorontalo terwujud lewat dua jabatan penting yang kemudian didudukinya. Rusli terpilih menjadi Bupati Gorontalo Utara pada, hingga kemudian melenggang mulus naik menjadi Gubernur Gorontalo selama dua periode.
“Ibu saya selalu bilang, kamu hidup harus berguna bagi orang lain, karena sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang berguna bagi orang lain,” pungkasnya.
Saat ini, tidak sedikit masyarakat Gorontalo yang bergantung pada kebijakan-kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah lewat tangan dingin Rusli Habibie. Terlebih lagi pada saat ini Gorontalo tengah dilanda pandemi Covid-19. Rusli dengan keberpihakannya kepada masyarakat, selalu berusaha menjamin keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.
Pewarta: Andriato Sanga