60DTK, Kota Gorontalo – Persoalan banjir dan genangan air di sejumlah titik di Kota Gorontalo, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah setempat. Pasalnya, hal ini seringkali mengganggu kenyamanan warga bahkan pengendara ketika musim hujan.
Menurut Anggota DPRD Kota Gorontalo, Herman Haluti ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab masalah ini tak kunjung selesai. Faktor-faktor itu Ia dapati berdasarkan laporan masyarakat serta kunjungan para anggota lesgislatif ke lapangan.
Penyebab pertama, kata Herman, karena permukaan saluran-saluran air di daerah Kota Gorontalo kini sudah banyak yang tertutupi oleh sedimentasi.
“Karena itu, saya setiap RDP maupun rapat pembahasan anggaran selalu menyuarakan kepada pemerintah daerah agar mengalokasikan anggaran pemeliharaan saluran. Alhamdulillah, walaupun (anggarannya) sedikit, kita sudah beberapa kali melakukan pengerukan saluran di sejumlah wilayah,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Sebab lainnya menurut Herman, yakni beberapa plat duiker yang ada, sudah tidak mampu lagi menampung volume air yang sangat besar. Hal ini membuat aliran air menjadi tidak lancar dan meluap ke berbagai titik.
“Karena itu di beberapa wilayah seperti Jalan Palma, Jalan Durian, Jalan Delima, Jalan Jambura, dan Panigoro, terdapat pembongkaran plat duiker demi memperlancar arus air,” jelasnya.
Tidak sampai di situ, perilaku masyarakat juga dinilai menjadi salah satu sebab. Kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan yang masih kurang, disebut membuat banjir sering terjadi.
“Untuk itu, kami juga mengimbau masyarakat untuk sama-sama membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah banjir dengan tidak membuang sampah sembarangan, baik di jalan, depan, dan belakang rumah, karena itu akan dibawa air dan menutupi permukaan saluran,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga
