60DTK, Gorontalo – Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo yakinkan masyarakat petani untuk tak perlu cemas lagi terkait ketersediaan pupuk di Gorontalo. Pasalnya, pendistribusian pupuk di kios-kios sudah mulai dilakukan di awal tahun 2024 ini.
Menariknya, pada pendistribusian pupuk ini setiap petani sudah tidak dibatasi dengan kuota pupuk, karena pupuk yang akan diterima oleh setiap petani itu disesuaikan dengan kebutuhan. Artinya, pupuk yang diberikan akan dihitung jumlahnya berdasarkan luas lahan pertanian.
Hal ini sebagaimana disampaikan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo, Warsito Sumawiyono, saat melakukan kunjungan kerja intensif pemantauan distribusi pupuk selama tiga hari, yakni tanggal 3 sampai 5 Januari di Kabupaten Gorontalo dan Boalemo.
“Dalam tiga hari terakhir ini kami berkunjung ke kios-kios pupuk yang ada di Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, dari pemantauan kami di awal bulan Januari ini dalam rangka persiapan untuk pendistribusian pupuk,” ungkap Warsito saat diwawancarai.
“Sekarang sudah kembali ke sistem RDKK dengan sistem dosis pupuk per hektare, itu nanti petani akan mendapatkan jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh petani sesuai dengan dosis pupuk per satu hektare per lahan,” sambungnya.
Ia juga mengatakan nanti para pengecer pupuk di seluruh Gorontalo akan berkumpul dengan para distributor dan dinas terkait pada tanggal 10 Januari, guna membahas dan memastikan alokasi kebutuhan pupuk di masing-masing daerah.
Dengan harapan, pendistribusian pupuk di setiap daerah berdasarkan jumlah luasan lahan pertanian ini, akan menjawab keluh kesah para petani yang merasa kekurangan pupuk untuk lahan pertanian mereka.
“Tentu ini memberikan harapan baru kepada seluruh warga masyarakat tani, insyaallah kuota alokasi pupuk Gorontalo pada tahun ini akan ada penambahan, dan tentu ini akan memberikan harapan kepada seluruh petani di Provinsi Gorontalo,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman
