60DTK, Gorontalo – Direktur Media Center Nasdem Gorontalo, Alyun Hippy mengungkapkan, program kerja yang sementara dilaksanakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Rachmad Gobel di Gorontalo, sama halnya dengan rencana program yang diusung Calon Presiden, Anies Baswedan.
Rachmad Gobel yang mau menjadikan Gorontalo sebagai provinsi yang mengandalkan sektor industri dan jasa yang tentunya berbasis pada komoditi pertanian, itu sudah sejalan dengan apa yang telah direncanakan Anies Baswedan bersama Calon Wakil Presidennya, Muhaimin Iskandar.
Ini disampaikan Alyun Hippy saat family gathering sekaligus silaturahmi bersama sejumlah awak media lokal di Gorontalo, yang berlangsung di Angelato Resto dan Cafe Kota Gorontalo, Sabtu (13/01/2024).
“Jadi saya di sini mewakili Bapak Rachmad Gobel mengucapkan terima kasih kepada media yang ikut andil di dalam menyebarluaskan kegiatan kunjungan calon presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan, yang diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS,” ujarnya.
“Kami juga sampaikan bahwa visi dan program mau jadi seperti apa Gorontalo di lima tahun mendatang, itu sebetulnya memiliki kesamaan dengan Bapak Rachmad Gobel, di mana Pak Anies mengangkat konsep agropolitan juga,” sambungnya.
Ia juga mengatakan, program agropolitan dengan konsep industri pertanian dan jasa ini tujuannya untuk mengangkat harkat, martabat, dan derajat Gorontalo, yang hingga saat ini masih tinggi dalam angka pengangguran dan kemiskinan, bahkan tertinggi secara nasional.
“Tujuannya sama, yaitu bagaimana mengangkat harkat, martabat, dan derajat masyarakat Gorontalo, yang sampai saat ini Gorontalo menjadi salah satu provinsi miskin, yakni pada urutan kelima secara nasional,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan, rencana untuk menjadikan Pelabuhan Anggrek sebagai salah satu kawasan industri pun tak luput dari program Anies Baswedan bersama Rachmad Gobel, guna mendukung ekspor industri pertanian yang hingga sekarang masih jauh dari harapan.
“Jika sebelumnya jagung, kelapa, coklat itu hanya diekspor hanya dalam bentuk bahan mentah, nah dengan konsep agropolitan maka komoditi pertanian Gorontalo itu akan diubah bahan setengah jadi maupun bahan jadi. Tentunya untuk membangun ini dibutuhkan infrastruktur,” paparnya.
“Palabuhan Anggrek ini menjadi embrio bagi kita untuk mengembangkan kawasan-kawasan industri, karena tidak mungkin menghadirkan pelabuhan dengan investasi yang mencapai Rp1,3 triliun, kemudian tidak ada produk kita ekspor di situ,” tambahnya.
Sehingga, dengan adanya konsep kawasan industrialisasi yang lokomotifnya ada di Pelabuhan Anggrek tersebut, diharapkan mampu mendatangkan investasi dan tentu bisa melakukan penyerapan tenaga kerja.
“Keinginan besar Rachmad Gobel untuk menjadikan Pelabuhan Anggrek itu sebagai lokomotif perekonomian Gorontalo, untuk mendorong sektor industri, mendorong arus perputaran uang lewat investasi, dan menekan laju angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja,” tandasnya.
Pewarta: Hendra Usman