Rekonstruksi Pembunuhan Panjaitan : Pengakuan Pelaku Masih Janggal

Pelaku pembunuhan di Jalan Panjaitan saat melakukan prarekonstruksi kronologi pembunuhan yang ia lakukan. (Foto - Moh. Effendi)

60DTK-GORONTALO – Polres Kota Gorontalo, sore tadi, Jumat (5/04/2019), telah melakukan pra-rekonstruksi cara pelaku perampokan dan pembunuhan sadis yang terjadi di Jalan Panjaitan beberapa waktu lalu.

Dalam pra-rekonstruksi tersebut, tersangka langsung mempraktikkan bagaimana caranya melakukan penikaman kepada empat orang korban, hingga caranya melarikan diri.

Bacaan Lainnya

Namun demikian, pihak Polres Kota Gorontalo mengungkapkan bahwa mereka masih akan kembali melakukan pra-rekonstruksi, mengingat pra-rekonstruksi yang dilakukan hari ini hanya bersifat sepihak. Rencananya, untuk pra-rekonstruksi selanjutnya mereka akan turut menghadirkan dua orang korban kasus tersebut yang hingga saat ini masih terbaring di rumah sakit.

Baca juga : Dari Reka Ulang, Ternyata Begini Cara Pelaku Pembunuhan Panjaitan Melarikan Diri

Menurut Kasat Reskrim Polres Kota Gorontalo, AKP Handy Seno, rekonstruksi tersebut dilakukakan untuk mengetahui bagaimana pelaku melakukan aksinya pada dini hari, 18 Maret 2019.

“Hari ini kami melakukan prarekonstruksi untuk mengetahui bagaimana si pelaku masuk ke dalam rumah, kemudian membongkar pintu, melakukan pencurian, hingga bagaimana dia membunuh korban,” terang Handy di hadapan media.

Ia juga menjelaskan bahwa dari pra-rekonstruksi tersebut, sudah terlihat jelas bagaimana proses pelaku melakukan aksinya hingga berujung pada pembunuhan.

“Setelah kami melakukan prarekonstruksi, sudah terlihat jelas bagaimana si pelaku menghabisi dua korban. Namun kedepan mungkin kita akan lakukan lagi prarekonstruksi untuk mencocokkan dengan pengakuan korban,” jelasnya

Di akhir wawancara, Hady menambahkan masih ada beberapa kejanggalan yang ditemukan saat pra-rekonstruksi berjalan.

“Ada beberapa pengakuan yang diungkapkan oleh pelaku namun tidak sesuai dengan hasil visum. Salah satunya soal jumlah tusukan. Sehingganya kedepan kami akan melakukan pra-rekonstruksi lagi, dan menghadirkan korban sebagai penyeimbang,” tutup Handy.

Pewarta : Moh. Effendi
Editor : Nikhen Mokoginta

Pos terkait