60DTK-Gorontalo: Keseriusan dan kepedulian Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dalam peningkatan kesejahteraan rakyatnya terus dilakukan, salah satunya dengan melakukan evaluasi terhadap proses verifikasi dan validasi peserta Penerima Iuran Bantuan (PIB) JAMKESTA Provinsi Gorontalo.
Menurut Jubir Gubernur Gorontalo, Novallinsyah Abdussamad, data PIB sangatlah dinamis, sehingga perlu dilakukan verivikasi dan evaluasi dalam rangka pemutakhiran atau perbaharuan peserta PIB.
Baca juga: Bertemu Mentan RI, Rusli Perjuangkan 150 Ribu Hektar Jagung
“Pak Rusli melakukan evaluasi untuk memastikan peserta PIB tepat sasaran dan berdasarkan data valid di lapangan. Selain itu, laporan dari OPD juga harus faktual, sehingga para OPD diperintahkan sejak awal bulan november untuk turun langsung ke lapangan dan ternyata persoalan yang ditemui sangat kompleks,” terang Noval.
Noval pun mengungkapkan bahwa dugaan awal data peserta PIB sudah tidak valid lagi, terbukti dengan temuan – temuan di lapangan. Hal ini terungkap dalam hasil evaluasi bersama OPD Provinsi Gorontalo.
Baca juga: “Bapak Pembangunan Gorontalo”, Gelar Yang Dilekatkan Pada Rusli Habibie
“Memang ada berbagai persoalan, misalnya ada peserta yang sudah meninggal, yang sudah pindah, dan ada yang namanya sudah ganda. Inilah yang harus deperbaharui sehingga peserta PIB tepat sasaran. Hal ini juga untuk menghindari inclussion error dan exclussion error dalam penyaluran bantuan,” tambahnya.
Noval mengatakan, upaya dan strategi pemerintah provinsi ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Gorontalo sesuai dengan cita – cita dan harapan Rusli Habibie agar rakyatnya sejahtera.
Baca juga: Jurus Ampuh Gubernur Rusli Habibie
“Dengan diadakan verivikasi dan evaluasi itu, Pak Rusli berharap agar pengalokasian APBD provinsi benar – benar bermanfaat dan dirasakan langsung oleh rakyat, sehingga proses peningkatan kesejahteraan rakyat berjalan dengan baik. Pemerintah provinsi juga akan menyurat ke istana kepresidenan untuk meminta waktu dan kesediaan Pak Jokowi untuk membahas persoalan verivikasi dan evaluasi ini secara lebih detail,” tukas Noval. (adv)