60DTK – Kota Gorontalo : Gorontalo merupakan provinsi pertama yang mencapai Universal Helath Coverage atau cakupan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat.
Hal itu disampaikan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Suluttenggomalut Chandra Nurcahyo, usai bersilaturahmi dengan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Selasa (10/03/2020).
“Provinsi Gorontalo ini merupakan provinsi pertama yang sudah UHC sejak tahun 2013. Selaku pionir yang pertama kali mencapai UHC, kami berharap Gorontalo bisa mempertahankan gelar UHC ini”, ujar Chandra.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Provinsi Gorontalo Misranda Nalole mengatakan, dari data dikes, cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tahun ini baru mencapai 78 persen. Menurutnya, rendahnya cakupan kepesertaan tersebut karena masih berprosesnya verifikasi dan validasi data.
“Saya akui tahun ini kita memang belum UHC dibanding tahun kemarin, masih ada kekurangan sebanyak 22 persen. Hal itu karena adanya instruksi bapak Gubernur agar peserta itu benar-benar sudah diverifikasi dan validasi datanya,” urai Misranda.
Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo pada akhir 2019, banyak Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan yang telah meninggal dunia, peserta yang tidak ditemukan, kepesertaan ganda, serta peserta yang sudah meningkat kesejahteraannya.
Hal itulah yang membuat peserta tidak layak lagi menjadi PBI. Dari 120.265 orang peserta PBI Jamkesta yang diverifikasi dan divalidasi datanya, sebanyak 38.913 jiwa di antaranya dinyatakan tidak valid sehingga harus dikeluarkan dari kepesertaan dan tanggungan pemerintah.
“Pendataan kepesertaan ini masih terus berproses. Insyaallah dalam waktu tidak terlalu lama bisa selesai sehingga kepesertaan tahun ini akan sama dengan tahun kemarin yang mencapai 98 persen”, tutup Misranda. (adv)