60DTK-Gorontalo: Selain wadah promosi destinasi wisata yang ada di Provinsi Gorontalo, Festival Pesona Danau Limboto (FPDL) tahun 2019 diharapkan bisa mempromosikan budaya-budaya yang ada.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pada pembukaan FPDL 2019 yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Gorontalo, Sabtu (21/09).
BACA JUGA: FPDL 2019, Wagub Gorontalo Apresiasi Komitmen Bupati Nelson
Adapun budaya-budaya yang dimaksud ialah budaya Gorontalo yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda diantaranya yakni; Paiya Lo Hungolopoli dan Tujai.
“Saya berharap budaya Gorontalo yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda agar bisa ditampilkan pada festival ini, seperti; Paiya Lo Hungolopoli, Tuja’i, Wonungo, Tidi Lo Polopalo dan Pale Bohu”, ucap Idris dalam sambutannya.
BACA JUGA: Selamatkan Danau Limboto, Pemkab Gorontalo Gelar Konferensi Anak 2P
Idris menambahkan, tujuan dari ajang promosi ini adalah untuk menjaga budaya-budaya Gorontalo dikenal oleh seluruh kalangan dan tidak hilang serta tetap lestari.
Sementara itu Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo berharap, dengan adanya pelaksanaan kegiatan FPDL ini mampu menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan masyarakat sekaligus menumbuhkan investasi khususnya di Kabupaten Gorontalo.
BACA JUGA: Beginilah Suasana Dan Antusias Warga Pada Pembukaan FPDL 2019
Nelson juga menambahkan, tahun ini (2019) pihaknya telah menargetkan investasi Kabupaten Gorontalo melebihi dari tahun-tahun sebelumnya dengan kisaran capaian sebesar Rp. 2 Triliun.
“Pada tahun 2016, investasi Kabupaten Gorontalo sebear Rp. 150 Miliar naik menjadi Rp. 1,6 Triliun pada tahun 2017. Naik lagi menjadi Rp. 1,8 Triliun tahun 2019, dan ditargetkan tahun 2019 mencapai Rp. 2 Triliun, salah satunya adalah investasi di sektor pariwisata”, tutup Nelson. (adv/rls)