60DTK, Kota Gorontalo – Rencana Pemerintah Kota Gorontalo menyelenggarakan Festival Kota Tua terus mendapat penolakan dari berbagai pihak. Selain masyarakat, ada organisasi HMI, bahkan Anggota DPRD Kota Gorontalo yang tidak setuju adanya kegiatan tersebut.
Menurut Ketua Komisi B DPRD Kota Gorontalo, Alwi Podungge, kegiatan ini jangan sampai hanya jadi ajang untuk menutup kekurangan proyek revitalisasi kawasan pusat perdagangan yang sampai hari ini belum juga tuntas.
“Saya mengutuk keras Festival Kota Tua. Kalau infrastrukturnya sudah selesai, okelah. Jangan hanya menutup kekurangan kalau dia (pekerjaannya) tidak jalan kemudian bikin ini, bikin itu, mengalihkan perhatian,” tegas Alwi, Senin (9/10/2023).
“Sebaiknya bikin dulu atau selesaikan dulu infrastrukturnya, baru itu buat Festival Kota Tua atau apalah namanya itu,” tambah politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Selain proyek kawasan pusat perdagangan belum selesai, hal lain yang membuat kegiatan ini dinilai belum cukup penting karena keuangan pemerintah sedang sulit, bahkan banyak masyarakat masih kesusahan pasca pandemi covid-19.
Jika output yang diharapkan pemerintah kegiatan ini bisa menggairahkan ekonomi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Ia justru lebih sepakat kalau anggaran yang ada disalurkan sebagai bantuan langsung.
Apalagi, sebagaimana isu yang beredar, anggaran yang akan disiapkan oleh Pemerintah Kota Gorontalo hanya untuk menyelenggarakan acara tersebut cukup besar, yakni sekitar Rp750 juta.
“Mending itu uang Rp750 juta dikasih atau dibagi langsung ke UMKM saja. Masih banyak cara untuk meningkatkan dan membangkitkan ekonomi UMKM,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga