60DTK, Kota Gorontalo – Salah Satu kawasan yang ada di Kelurahan Talumolo telah berubah drastis menjadi destinasi wisata lokal, yang sekarang dikenal dengan nama Kawasan Talumolo Rindang dan Indah (Santorini).
Pembangunan kawasan Santorini ini tentu saja tak luput dari peran Pemerintah Kota Gorontalo, dalam mengupayakan anggaran dari Kementerian PUPR. Sekarang pun pengelolaan kawasan tersebut telah resmi diserahkan ke Pemkot Gorontalo.
Penyerahan pengelolaan kawasan Santorini itu diserahkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), ditandai dengan penandatanganan dokumen serah terima oleh Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dengan Kepala BPPW Gorontalo, Norman Wartabone, di Ruangan VIP Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (12/02/2024).
“Saya bilang coba kita bikin proposalnya dan kita usulkan untuk bisa mendapatkan anggaran di tahun 2021,” ungkap Marten pada kegiatan penandatanganan tersebut.
Marten menuturkan, keberadaan Santorini sangat berarti, tak hanya bagi pemerintah, namun juga bagi masyarakat. Hal itu karena Santorini bisa memberikan manfaat dan akan memberi dampak terhadap peningkatan pergerakan perekonomian di Kota Gorontalo.
“Karena dengan terbangunnya Santorini ini, akan membuka peluang lapangan pekerjaan utama yang berkaitan dengan pengembangan UMKM,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Marten juga sempat menyentil revitalisasi Pasar Sentral. Sama halnya dengan Santorini, lanjut Marten, Pasar Sentral merupakan proyek yang dikerjasamakan dengan Kementerian PUPR melalui BPPW Gorontalo.
Dalam perjalanannya, ungkap Marten, pekerjaan renovasi Pasar Sentral banyak menemui kendala, meski pada akhirnya rampung dengan kualitas yang cukup membanggakan.
“Walaupun pembangunannya agak mengalami stagnasi dalam pelaksanaannya, karena ada perubahan-perubahan, yaitu pergantian kontraktor lama, kemudian tender lagi. Kemudian kita urus lagi harus nambah anggaran dan lain sebagainya. Alhamdulillah sekarang sudah selesai dan sudah dimanfaatkan oleh masyarakat,” paparnya.
Ia juga membeberkan, hasil revitalisai Pasar Sentral telah dinikmati 1.119 pedagang. Bagi Marten, Pasar Sentral menjadi satu-satunya pasar termegah di Provinsi Gorontalo, yang sekaligus memakai makna filosofi adat budaya Gorontalo.
“Makanya ada itu karawo, model-model karawo dan ikatan-ikatan yang ada di depan itu, itu menggambarkan adat budaya Gorontalo, dan khas kerajinan masyarakat Gorontalo, yaitu karawo,” tandasnya. (adv)
Pewarta: Hendra Usman