60DTK-Kabupaten Gorontalo: Pertama kali muncul sejak awal bulan Maret, wabah Covid-19 telah membawa banyak dampak bagi negara dan daerah, termasuk Kabupaten Gorontalo. Perputaran ekonomi terus melemah akibat aktivitas masyarakat yang semakin berkurang dan terbatas.
Di Gorontalo sendiri, pemerintah daerah telah menetapkan siaga darurat Covid-19. Berbagai langkah penanganan dan pencegahan dilakukan. Misalnya dengan membolehkan ASN, ataupun siswa, untuk bekerja dan belajar dari rumah. Demikian pula dengan perguruan tinggi yang ada. Pada intinya, seluruh masyarakat diimbau untuk hanya beraktivitas dari rumah.
Baca juga: Deprov Gorontalo Imbau Masyarakat Taati Instruksi MUI Untuk Tidak Salat Jumat Dulu
Hal ini pun sangat berdampak pada masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek, tukang bentor, sopir angkot, hingga pelaku UMKM. Pendapatan mereka kian menurun. Akan tetapi, hal itu telah diprediksi oleh pemerintah pusat dan daerah. Penanganannya pun akan dilakukan.
Di Kabupaten Gorontalo, pemerintah setempat akan menyiapkan subsidi (red: bantuan) nontunai berupa beras, minyak kelapa, mi, dan yang lainnya. Bantuan tersebut akan diserahkan kepada masyarakat, khususnya yang terdampak wabah Covid-19.
Baca juga: Nelson Dukung Fatwa MUI Terkait Pelaksanaan Salat Di Tengah Wabah Covid-19
“Minggu depan kita memberikan subsidi kepada masyarakat terdampak situasi wabah Covid-19 ini. Contohnya orang tidak mampu. Di Kabupaten Gorontalo, kurang lebih 35 ribu masyarakat dapat bantuan dari pusat, tapi 22 ribu tidak dapat. Nah, mereka ini kita berikan subsidi. Sama dengan yang dilakukan pemerintah pusat,” ujar Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Rabu (25/03/2020).
“Kita juga akan memberikan bantuan ke sopir angkot, ojek, kemudian abang bentor, dan pelaku UMKM. Bantuannya nontunai berupa beras, minyak kelapa, mi, dan seterusnya,” tambahnya.
Baca juga: Penimbun Sembako Di Tengah Wabah Corona Akan Ditindak Tegas
Nelson berharap, bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tersebut, nantinya bisa membantu dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Bantuan kepada 22 ribu masyarakat ini akan kita bagi rata. Anggarannya dari dana desa. Untuk abang bentor, ojek, UMKM, yang kurang lebih 10 ribu orang itu dari APBD,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Andrianto Sanga