Wawali Sebut Program Tancap Nikah Unggul Turunkan Stunting di Kota Gorontalo

Wakil Wali Kota Gorontalo, saat menerima tim penilai delapan aksi konvergensi penurunan stunting dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, Jumat (9/06/2023). (Foto: Kominfo)

60DTK, Kota Gorontalo – Melalui program tancap nikah, Pemerintah Kota Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,4 persen di tahun 2024, dan masih tersisa 19,1 persen lagi.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan Kono saat menerima tim penilai delapan aksi konvergensi penurunan stunting dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, Jumat (9/06/2023).

Bacaan Lainnya

Adapun lokus penilaian hal ini ada di dua kelurahan, yakni Kelurahan Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, dan Kelurahan Lekobalo, Kecamatan Kota Barat.

“Perlu saya laporkan bapak/ibu tim penilai bahwa pada tahun 2022 keluarga berisiko stunting di Kelurahan Talumolo ini berjumlah 369 keluarga, di mana jumlah stuntingnya sebanyak 11 kasus. Alhamdulilah di tahun 2023 tinggal 4 kasus. Jika dipersentase secara keseluruhan, stunting di Kota Gorontalo berkurang 7,4 persen dan tersisa 19,1 persen. Capaian ini bisa jadi dipengaruhi gencarnya program germas serta program yang sudah lama kita canangkan, yaitu program tancap nikah,” ungkap Ryan Kono.

Ryan mengatakan, meskipun target ini masih belum memenuhi harapan, namun posisi yang ada membuat Kota Gorontalo mampu bersaing ketat dengan kabupaten lain dalam program percepatan penanganan stunting.

Dijelaskan juga, program tancap nikah merupakan program kolaborasi untuk menyiapkan generasi yang sehat dan unggul. Program ini berbicara tentang penanganan kesehatan dari hulu ke hilir, di mana sebelum melangsungkan pernikahan calon pengantin akan diskrining terlebih dahulu.

Jika terdapat masalah kesehatan, maka pasangan calon suami istri akan direkomendasikan untuk mengatur program kehamilan. Program ini pun dinilai mampu memberikan efek positif untuk penurunan angka stunting di Kota Gorontalo.

“Program tancap nikah memperoleh prestasi tertinggi di ajang kompetisi inovasi pelayanan publik (sinovik) tahun 2020, dari Kemenpan RB,” ujar Ryan.

Sebagai informasi, pelaksanaan penilaian delapan aksi konvergensi stunting telah dimulai beberapa hari lalu. Kota Gorontalo menjadi tempat kedua yang disambangi setelah Kabupaten Pohuwato.

Adapun tim penilai kegiatan ini terdiri dari OPD Provinsi Gorontalo yang terkait dengan indikator esensial dan supply yang ada pada konvergensi penurunan stunting. (adv)

 

Pewarta: Hendra Usman

Pos terkait